GAZA (Arrahmah.com) – Menurut sebuah laporan di Middle East Monitor, air laut sedang dipompa oleh tentara Mesir untuk menghancurkan terowongan Gaza. Terowongan tersebut, pada kenyataannya, dikenal secara luas sebagai “garis hidup” Gaza, yang digunakan untuk menyelundupkan kebutuhan pokok ditengah belokade ketat “Israel” sejak tahun 2007.
Sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Sabtu (21/11/2015), Abdul-Rahman Ali, anggota gerakan Layanan Nasional Palestina yang bertugas di salah satu basis keamanan tersebar di sepanjang perbatasan, dia menggambarkan bahwa ia sangat terkejut ketika melihat ada air laut yang keluar dari tanah.
“Pertama kali saya melihat hal ini adalah sekitar lima minggu yang lalu,” kata Ali saya. “Saya melakukan patroli di perbatasan bersama dengan dua rekan saya. Tiba-tiba, kami melihat air yang keluar dari tanah seperti mata air. Kami terkejut.”
Ketika mereka mendekati sumber tersebut, mereka mencicipinya dan menyadari bahwa itu bukanlah mata air segar. Dia belum pernah mendengar tentang instalasi pipa Mesir yang bertujuan membanjiri terowongan.
“Saya menghubungi bagian operasi, memberitahu mereka tentang situasi ini dan mereka menghubungi ahli air dan tanah yang kemudian datang ke daerah tersebut. Kami semua terkejut melihat bahwa ‘mata air’ ini juga terdapat di beberapa tempat yang lain.”
Beberapa pemilik terowongan menduga bahwa banjir ini berpotensi bisa menyebabkan tanah longsor.
Insinyur Usamah Abu-Nqirah, Direktur Lingkungan Hidup di kotamadya Rafah, memiliki kekhawatiran yang sama. Dia mengatakan bahwa ada sejumlah tanah longsor dan akan terjadi lebih banyak tanah longsor jika air laut itu terus dipompa.
Abu-Nqirah menjelaskan bahwa saat ini hanya ada dua tanah longsor, namun ada puluhan tanah retak di sepanjang perbatasan dan tanah retak itu akan menjadi lubang besar jika semakin banyak air yang dipompa.
Dia juga memperingatkan bahwa ketidakstabilan tanah membahayakan bangunan perumahan di daerah itu.
Hamas, yang telah memerintah Jalur Gaza sejak pertengahan 2007, telah berulang kali meminta kepada Mesir untuk berhenti memompa tanah dengan air asin. Tingginya jumlah kadar garam merusak akuifer (lapisan bawah tanah yang mengandung air), yang mana sudah dikuras dan dicemari oleh pendudukan “Israel”.
“Akuifer Palestina dikuras oleh “Israel”, yang menggali sumur-sumur ribuan meter lebih dalam daripada milik kami,” kata Abu-Nqirah.
“Mereka mencuri air bersih kami, dan air laut perlahan merembes masuk menggantikan sumber air bersih,”
Namun, pihak Mesir bersikeras bahwa pemompaan air asin itu penting untuk melindungi keamanan nasional mereka. Selama kunjungannya ke Kairo pekan lalu, Presiden Otorita Palestina Mahmud Abbas mengatakan kepada wartawan Mesir bahwa ia prihatin terhadap semua langkah yang diambil oleh pemerintah Mesir di perbatasan Gaza.
(ameera/arrahmah.com)