BAGHDAD (Arrahmah.com) – Menteri Perpindahan dan Migrasi Irak, Jassim Muhammad, mengatakan bahwa hingga 200.000 warga Irak telah bermigrasi ke Eropa sejak musim panas tahun lalu, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Jum’at, (20/11/2015).
Dalam konferensi pers yang diadakan di Baghdad, Muhammad menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki angka akurat dari jumlah mereka yang telah bermigrasi ke negara-negara Eropa akibat perang yang melanda Irak.
Dia mengatakan bahwa menurut perkiraan dari kedutaan Irak di negara-negara Eropa menunjukkan bahwa jumlah orang Irak yang berimigrasi ke Eropa adalah antara 150.000 hingga 200.000 orang.
Ribuan warga Irak telah bergabung dengan gelombang migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke negara-negara Eropa dalam beberapa bulan terakhir untuk menyelamatkan diri dari perang yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun antara pasukan Irak dan kelompok oposisi.
Jumlah ini hanya mewakili sebagian kecil dari orang-orang Irak yang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke negara yang lebih aman, di mana jumlah mereka sekitar 3,2 juta orang.
Muhammad mengklaim bahwa kementeriannya membutuhkan tiga trilyun dinar Irak ($2.8 miliar) untuk menutupi kebutuhan pengungsi yang tinggal di kamp-kamp seadanya, menderita, dan mengalami kekurangan pelayanan penting.
Menteri itu mengatakan bahwa pemerintah Irak telah mengalokasikan satu triliun dinar kepada kementeriannya dalam anggaran tahun ini, tapi kementeriannya hanya menerima 60 persen dari angka tersebut hingga hari ini, dan keterlambatan ini memiliki dampak negatif pada penyediaan kebutuhan para pengungsi.
(ameera/arrahmah.com)