TRIPOLI (Arrahmah.com) – Sekitar 82 warga Libya dari Misrata diculik di ibukota Libya, Tripoli pada Selasa (17/11/2015) dalam waktu kurang dari 24 jam, ujar laporan kantor berita Anadolu mengutip pernyataan Walikota Misrata Muhammad Shetuoy.
“Aku pergi ke Tripoli dan bertemu walikota Abu Salim untuk menengahi pembebasan korban penculikan yang berasal dari Misrata dan diculik oleh kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan pemerintah kota,” ujar Shetuoy kepada Anadolu pada Rabu (18/11) yang menambahkan bahwa mereka diculik atas dasar identitas mereka.
Shetuoy meminta militan yang menurutnya termasuk dalam kelompok Bo Selim yang menculik warga Misrata untuk segera membebaskan mereka.
Sebagai tanggapan, milisi di Tripoli menuntut dalam sebuah pernyataan, penarikan gerilyawan lain yang mereka klaim bukan berasal dari kota, mengindikasikan tanda-tanda krisis keamanan baru di wilayah tersebut.
Tripoli telah menyaksikan ketegangan keamanan baru dengan kemungkinan konfrontasi dengan sekutu bersenjata di Misrata, saat jalan utama yang menghubungkan kedua kota ditutup sejak Selasa (17/11) pagi dan menyebabkan kemacetan panjang. (haninmazaya/arrahmah.com)