TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu menggambarkan keputusan Uni Eropa untuk melabeli produk dari pemukiman ilegal “Israel” sebagai “kemerosotan moral”, Quds Press melaporkan, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Kamis (19/11/2015).
“Keputusan ini sangat memalukan dan didasarkan pada kemunduran moral, serta hal itu mengingatkan kepada pelabelan toko-toko Yahudi di Eropa, yang terjadi 80 tahun yang lalu,” sesumbar Netanyahu dalam sebuah konferensi pers.
Netanyahu melanjutkan: “Alih-alih melawan teror di Suriah dan Iran, Uni Eropa sempat-sempatnya memfitnah negara Yahudi dan mengabaikan sekitar 200 konflik yang sedang berlangsung di seluruh dunia.”
Duta Besar Uni Eropa di Tel Aviv Lars Faaborg-Andersen menanggapi pernyataan Netanyahu, mengatakan: “Tidak ada cara untuk membandingkan antara melabeli produk pemukiman dengan kejahatan yang dilakukan oleh Nazi.”
Dia juga menekankan bahwa Uni Eropa tidak memaksakan boikot ekonomi terhadap “Israel”, dan Uni Eropa hanya diperbolehkan pelabelan produk pemukiman, yang akan terus menuju ke pasar Uni Eropa.
Dan tentu saja, pelabelan produk “Israel” dan pemukim ilegal Yahudi tidak sebanding dengan kejahatan yang dilakukan “Israel” terhadap Palestina.
(ameera/arrahmah.com)