MADRID (Arrahmah.com) – Seorang hakim Spanyol telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu dan pejabat pemerintah lainnya atas serangan mematikan di laut pada tahun 2010. Selama surat perintah tersebut berlaku, jika Netanyahu dan pejabatnya menginjakkan kaki di negara Eropa baratitu, mereka bisa ditahan dan diinterogasi, sebagamana dilansir oleh Yahoo News, Rabu (18/11/2015).
Insiden yang terjadi tahun 2010 adalah serangan terhadap sebuah armada, di mana sekelompok aktivis hak asasi manusia pro-Palestina berusaha untuk mendobrak blokade laut “Israel” atas Jalur Gaza.
Dalam sebuah baku tembak, sembilan aktivis pro-Palestina tewas. Sebagian besar yang meninggal adalah akitivis dari sebuah LSM Turki, IHH, yang diduga memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.
Selain Netanyahu, para pejabat yang terlibat termasuk mantan Menteri Luar Negeri Avigdor Liberman, mantan menteri pertahanan Moshe Ya’alon dan Ehud Barak, mantan Menteri Dalam Negeri Eli Yishai, mantan Menteri Intelijen Dan Meridor, dan Menteri Bennie Begin.
Para pejabat “Israel” sebagian besar meremehkan surat perintah Spanyol itu.
“Ini provokasi,” kata Kementerian Luar Negeri Emmanuel Nahason kepada The Times of Israel, Selasa (17/11). “Kedutaan ‘Israel’ di Madrid menghubungi Jaksa Agung Spanyol untuk menutup kasus ini sesegera mungkin.”
Kasus Spanyol melawan “Israel” pertama kali muncul setelah insiden pada tahun 2010, ketika tiga orang Spanyol yang berada di atas kapal Mavi Marmara menggugat Netanyahu dan para pengikutnya. Turki dan Inggris juga memulai penuntutan terhadap “Israel”, The Jerusalem Post melaporkan, namun kedua upaya itu telah ditangguhkan.
Sebelumnya, kasus ini telah dirujuk ke Mahkamah Pidana Internasional, pengadilan internasional yang didirikan di Den Haag, Belanda, tapi kasus itu ditolak.
Akhirnya Hakim Spanyol Jose De La Mata menemukan celah hukum yang memberikan Spanyol otoritas yurisdiksi untuk membuka kembali kasus ini jika salah satu dari tujuh pejabat “Israel” itu menginjakkan kaki di Spanyol.
Hakim De La Mata telah menginstruksikan kepada polisi Spanyol untuk mengawasi perjalanan tujuh pejabat “Israel” yang dicurigai itu. Kecuali Netanyahu, yang memiliki kekebalan internasional, para pemimpin bisa ditangkap dan ditahan jika mereka memasuki Spanyol.
“Ini adalah masalah yang telah menjadi subjek proses hukum selama beberapa tahun,” kata Nahason kepada surat kabar “Israel”, Yedioth Ahronoth. “Kami berharap bahwa kasus ini akan ditutup segera, karena sudah lama.”
(ameera/arrahmah.com)