KAIRO (Arrahmah.com) – Aliansi yang mendukung presiden yang digulingkan dalam kudeta militer pada 2013 lalu, Muhammad Mursi, pada Senin (16/11/2015) mengatakan rezim Mesir telah menyiksa salah satu anggotanya hingga meninggal dunia di dalam penjara.
Dalam sebuah pernyataan, Aliansi Nasional untuk Mempertahankan Legitimasi, sebuah organisasi pro-Mursi, mengatakan bahwa Emad Hassan (49) telah meninggal di penjara setelah disiksa oleh agen keamanan di provinsi Beni Sueif, lansir MEMO.
“Hassan tanpa ampun disiksa selama 12 jam sampai ia meninggal,” ujar pernyataan aliansi.
Direktorat Keamanan Beni Sueif sebelumnya telah menyatakan bahwa Hassan telah meninggal tak lama setelah ditahan atas tuduhan menjadi anggota kelompok terlarang Ikhwanul Muslimin, yang ditunjuk sebagai organisasi “teroris” pada akhir 2013 oleh rezim Mesir pimpinan As-Sisi.
Direktorat mengklaim bahwa Hassan jatuh sakit selama ia diinterogasi dan kemudian meninggal di rumah sakit.
Rezim Mesir telah melakukan tindakan keras tak berperikemanusiaan kepada anggota Ikhwanul Muslimin (IM) dan pendukungnya sejak kudeta militer dilancarkan pada 2013 yang menggulingkan Mursi dari kekusaan.
Selama dua setengah tahun, pasukan junta Mesir telah membunuh ratusan Muslim dan menahan puluhan ribu anggota IM dan para pendukung Mursi.
Menurut kelompok hak asasi manusia, Human Rights Watch (HRW), 95 tahanan telah tewas di penjara-penjara Mesir sepanjang tahun lalu.
HRW yang berbasis di London juga melaporkan bahwa 79 warga sipil telah meninggal dunia dalam pembunuhan di luar hukum yang dilakukan oleh pasukan keamanan Mesir pada bulan Agustus saja. (haninmazaya/arrahmah.com)