SINAI (Arrahmah.com) – Inggris mengatakan bahwa pesawat Rusia yang terjatuh di Sinai kemungkinan telah jatuh karena ledakan bom, mendorong mereka membuat keputusan untuk menangguhkan penerbangan dari resor Sharm El-Sheikh, Mesir.
Pengumuman pada Rabu (4/11/2015) terjadi empat hari setelah Airbus Rusia terjatuh di Sinai utara menewaskan semua penumpang yang berjumlah 224 orang, hanya 23 menit setelah lepas landas dari Sharm El-Sheikh.
“Sementara penyelidikan masih terus berlangsung, kami tidak bisa mengatakan mengapa pesawat Rusia terjatuh,” ujar pernyataan dari kantor Perdana Menteri Inggris, David Cameron.
“Namun saat informasi lebih lanjut semakin nampak, kami menjadi prihatin bahwa pesawat mungkin telah terjatuh karena adanya alat peledak,” lanjut pernyataan tersebut seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu
(4/11).
Seorang sumber di penerbangan Rusia mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa penyelidikan kecelakaan ini menemukan kemungkinan adanya sebuah benda mencurigakan yang disimpan di dalam pesawat yang menyebabkan bencana.
“Ada dua versi saat ini yang sedang dipertimbangkan: sesuatu disimpan di dalam [pesawat] dan kesalahan teknis,” ujar sumber tersebut.
Pakar penerbangan Inggris telah dikirimkan ke Sharm El-Sheikh untuk menilai situasi keamanan dan penerbangan kembali ke Inggris dari resor tersebut ditangguhkan sampai penilaian selesai.
“Kami menyadari bahwa informasi ini dapat menyebabkan kekhawatiran bagi mereka di Sharm dan juga bagi mereka yang berencana untuk melakukan perjalanan ke Sharm dalam beberapa hari mendatang,” ujar Downing Street.
David Cameron juga akan mengadakan pertemuan kabinet darurat untuk permasalahan ini. (haninmazaya/arrahmah.com)