Yerusalem (Arrahmah.com) – Rumah Sakit Al-Makassed di Yerusalem mengatakan pihaknya menolak menyerahkan catatan medis milik warga Palestina kepada Pasukan Israel, lansir Ma’an pada Kamis (29/10).
Kepala Rumah Sakit Al-Makassed, Rafis al-Husseini, mengatakan kepada Ma’an bahwa pasukan “Israel” memasuki ruangan fasilitas medis pada Selasa (27/10) dan Rabu (28/10) untuk meminta beberapa file tanpa izin dari pengadilan “Israel”.
Al-Husseini mengatakan bahwa pasukan bersenjata lengkap “Israel” memasuki ke seluruh ruangan rumah sakit, menghina pasien dan karyawan sebelum meminta catatan medis milik seorang pemuda Palestina yang ditembak oleh pasukan “Israel”. Al-Husseini dan staf medis rumah sakit menolak memberikan informasi pasien kepada pasukan “Israel”.
“Bukan tugas kami siapa pun yang datang ke rumah sakit atau untuk mengambil informasi pribadi. Tugas kami adalah hanya untuk membantu mereka dan menyediakan mereka dengan perawatan medis,” kata Al-Husseini kepada Ma’an.
Dia menambahkan bahwa pihak rumah sakit memberikan perawatan medis untuk warga Palestina yang terluka tanpa mengambil informasi apa pun atau membuat file untuk mereka.
Al-Husseini mengutuk pelanggaran yang telah dilakukan oleh “Israel” terhadap rumah sakit. “Rumah sakit telah dinodai oleh pasukan ‘Israel’,” katanya sambil mendesak kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional dan komite hukum untuk melindungi rumah sakit.
“Pelanggaran ‘Israel’ terhadap rumah sakit Palestina adalah bentuk pelanggaran hukum dan sampai hari ini kita tidak bisa bisa menemukan siapa pun untuk melindungi rumah sakit, pasien, dan staf.”
Karyawan Al-Makassed telah menyerukan aksi turun ke jalan pada Kamis (29) di depan rumah sakit untuk memprotes pelanggaran tersebut.
Asosiasi yang mewakili karyawan juga mengutuk atas kurangnya respon internasional terhadap peristiwa yang baru-baru ini terjadi di Yerusalem termasuk penyerangan “Israel” ke Masid Al-Aqsa, pemisahan lingkungan Palestina, menambah jumlah pos-pos pemeriksaan di kota yang telah diduduki.
Pasukan “Israel” sering menyerbu rumah sakit untuk mengambil secara paksa catatan medis pasien.
Pada awal bulan, pasukan “Israel” menyamar dengan berpakaian seperti warga Palestina, menahan seorang pasien Palestina setelah menyerbu Rumah Sakit Al-Arabi di Nablus di Tepi Barat Utara.
Pada pertengahan Oktober, kelompok Bulan Sabit Merah Palestina juga mengecam tindakan pasukan “Israel” terhadap staf medis.
Masyarakat mengatakan bahwa pasukan “Israel” telah menyerang kru ambulans dan menahan pasien Palestina dari dalam ambulans.
Dikatakan bahwa insiden itu adalah bentuk “pelanggaran secara terang-terangan” di mata hukum humaniter internasional.
(fath/arrahmah.com)