SURIAH (Arrahmah.com) – Kelompok “Daulah Islamiyah”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, mengeksekusi tiga pemimpin mereka yang menolak untuk memerangi faksi Islam di pedesaaan Aleppo.
Menurut sejumlah aktivis setempat, militan IS di kota Shaddadi di pedesaan Hasaka mengeksekusi tiga pemimpin asal Saudi yaitu, Abu Muawiyah Jazrawi, Abdullah Al-Qahtani, dan Abu Abdul Aziz, karena mereka menolak untuk pergi ke front Aleppo untuk melawan faksi Islam di sana.
Ketiganya dieksekusi pada Jum’at (23/10/2015) lalu di perumahan 48 Shaddadi.
Dalam konteks yang sama, sejumlah sumber mengungkapkan kepada situs Arab 21 bahwa tiga orang Saudi yang bertugas dalam militer IS di Shaddadi itu menolak untuk pergi ke pedesaan Aleppo, sebagaimana puluhan militan Suriah lainnya, dan kelompok IS mendakwa mereka tidak mematuhi perintah.
Sumber tersebut menambahkan bahwa militan IS mengirim orang-orang Suriah untuk menggali parit di dekat Bandara Deir Ez-Zour, di mana penembak jitu rezim Nushairiyah bisa mengawasi dan menembak mereka dengan mudahnya.
Cara itu disebut-sebut merupakan jenis baru eksekusi yang digunakan oleh kelompok IS yang dikenal kerap menggunakan sejumlah jenis eksekusi keji terhadap para tawanan dan pembelot mereka.
Sebelumnya, IS pernah mengeksekusi tawanan dengan berbagai cara brutal, diantaranya dengan cara dibakar hidup-hidup dalam kerangkeng, dibakar hidup-hidup dengan posisi digantung terbalik, dikerangkeng dan ditenggelamkan ke dalam air, ditembakkan basoka dalam posisi terkurung di dalam mobil, diseret dengan mobil dalam posisi terikat hingga tewas, dan bahkan IS pernah meledakkan leher para tawanan dengan dinamit.
Mereka yang dieksekusi dengan berbagai cara biadab itu bukan hanya tawanan kafir, namun juga Mujahidin yang jelas-jelas tengah berjihad melawan pasukan Nushairiyah Suriah dan sekutunya untuk membela kaum Muslimin yang tertindas di bawah rezim diktator Bashar Asad, dan kini IS bahkan mengeksekusi pemimpin mereka sendiri yang menolak memerangi faksi Islam dengan mendakwa mereka “tidak mematuhi perintah”.
(aliakram/arrahmah.com)