JAKARTA (Arrahmah.com) – Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), salah satu elemen bangsa yang turut berunjuk rasa di Gedung DPR/MPR mendesak DPR/MPR untuk menggelar Sidang Istimewa menurunkan rezim Jokowi-JK Selasa (20/10/2015).mengungkapkan kondisi hari ini, Nawacita (sembilan program prioritas kampanye Jokowi-JK saat kampanye tahun lalu-red) jadi dukacita.
Kedaulatan semakin jauh dari kenyataan. Kebijakan ekonomi dibawah pemerintahan Jokowi-JK malah semakin liberal.
“Membuka keran liberalisasi disemua sektor. BBM disesuaikan dengan harga pasar, membuka keran investasi seluas-luasnya ditunjang dengan paket deregulasi yang cenderung ‘menjual’ daripada ‘Menguntungkan’ negara,” ujar Ketua Umum GPII Karman BM di sela-sela unjuk rasa mendesak DPR/MPR untuk menggelar Sidang Istimewa bersama Aliansi Tarik Mandat di depan Gedung DPR, lansir Salamonline.com.
Janji mengembangkan mobil Esemka ternyata jauh panggang dari api. Alih-alih menciptakan lapangan kerja baru, malah memberikan karpet merah kepada ribuan pekerja asing.
“Rezim ini malah memperpanjang izin ekspor kepada PT freeport walaupun melanggar UU Minerba, dan menjamin perpanjangan kontrak Karya PT Freeport yang jelas-jelas melanggar UU,” sesal Karman
Menurutnya presiden yang mempresentasikan diri sebagai wong cilik, yang semula dianggap mampu mengangkat kesejahteraan rakyat, mengangkat harkat dan martabat bangsa di mata dunia, namun ternyata telah mengubur harapan rakyat tersebut.
“Setahun memimpin rakyat Indonesia, Jokowi-JK harus mengubur harapan tersebut,” ujarnya.
(azm/arrahmah.com)