ALEPPO (Arrahmah.com) – Puluhan ribu warga Suriah telah melarikan diri dari wilayah yang dikuasai oleh Mujahidin Suriah di kota Aleppo dalam tiga hari terakhir untuk menghindari serangan membabi buta oleh pasukan rezim Nushairiyah yang didukung oleh Rusia.
Dr. Zaidun Al-Zoabi, kepala Persatuan Organisasi Bantuan Medis Suriah mengatakan kepada BBC bahwa beberapa desa yang ia kunjungi telah kosong.
Dia melihat ribuan orang bergerak tanpa tempat berlindung atau dukungan medis.
Selain pedesaan Aleppo, serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah pimpinan Asad juga terjadi di pedesaan Homs dan Hama, di utara provinsi pesisir Latakia, lansir BBC pada Senin (19/10/2015).
Mujahidin Suriah sejak awal tahun ini telah menembus sebagian besar daerah-daerah strategis di Suriah.Kemajuan yang mereka raih menjadikan Rusia meluncurkan kampanye udara untuk menopang kekuasaan rezim Nushairiyah dan juga dilaporkan menyebabkan Iran menyebar ratusan pasukan tempur. Teheran sebelumnya hanya mengaku mengirimkan penasihat militer.
Dr. Zoabi mengatakan bahwa ia telah melihat setidaknya 70.000 orang bergerak dari pedesaan selatan Aleppo.
“Kami hanya melihat orang-orang yang bahkan tidak memiliki tenda, tidak memiliki tempat tinggal. Orang-orang meminta makanan, bahkan sandwich,” ujarnya. “Tidak ada dukungan medis.”
“Penembakan ini begitu sengit. Langit dipenuhi dengan jet tempur, helikopter dan orang-orang sangat ketakutan.”
Aleppo merupakan wilayah yang bejarak sekitar 50 km dari perbatasan Turki. Kota ini sebelumnya pernah menjadi pusat komersial dan industri dan terbagi menjadi dua antara wilayah yang dikuasai rezim di barat dengan wilayah yang dikuasai oleh Mujahidin di timur sejak 2012.
Pada Ahad (18/10), Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu memperingatkan para pemimpin Eropa bahwa ofensif di Aleppo bisa menyebabkan gelombang lain dari pengungsi.
Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan rezim yang didukung oleh milisi Syiah asal Iran dan Libanon telah menguasai tiga bukit di dekat kota Khan Tuman. (haninmazaya/arrahmah.com)