YERUSALEM (Arrahmah.com) – Sumber polisi “Israel” mengkonfirmasi pada Sabtu (17/10/2015) bahwa Muslimah Palestina asal Yerussalem, Isra Abed, (29), yang ditembak sebelumnya, tidak berniat untuk melakukan serangan penusukan di stasiun bus, sebagaimana dilansir oleh IMEMC.
Isra ditembak dengan lebih dari enam peluru hidup di stasiun bus Afula, Jum’at lalu. Polisi “Israel” mengklaim bahwa Isra berusaha untuk menikam orang “Israel”.
Sumber media mengatakan bahwa Isra membawa pisau untuk alasan pribadi dan dia tidak berniat untuk menikam siapapun.
Sumber polisi “Israel” juga menjelaskan bahwa Isra membawa pisau saat dia di bus di stasiun Afula, tapi dia tidak menikam orang “Israel” sama sekali. Menurut sumber itu, hal ini menimbulkan sejumlah pertanyaan kepada penyidik.
Sumber medis melaporkan bahwa enam peluru tajam dikeluarkan dari tubuh Isra Abed ini.
Isra Abed adalah ibu dari satu anak yang diberondong peluru oleh sekelompok tentara “Israel” dengan sadis. Ia tercatat sebagai mahasiswa jurusan Rekayasa Genetika.
Jum’at lalu (9/10/2015) ia berangkat menuju ke stasiun bus untuk pergi ke kampusnya. Tentara “Israel” menuduh Isra Abed membawa pisau dan akan digunakan untuk menyerang mereka. Namun rekaman video memperlihatkan bahwa saat tentara “Israel” memintanya untuk mengangkat tangan dan Isra Abed telah melakukannya.
Sambil mengangkat tangan, Isra Abed memohon agar tentara “Israel” tidak menembaknya. Namun tentara “Israel” dengan kejinya justru menyalakkan peluru ke arah ibu muda itu. Isra Abed pun jatuh dan meninggal.
Saksi mata mengatakan bahwa pembunuhan ini merupakan pembunuhan keji dengan gaya eksekusi.
(ameera/arrahmah.com)