SURIAH (Arrahmah.com) – Didukung pasukan udara Rusia, pasukan pemerintah Nushairiyah Suriah pada Jum’at (16/9/2015) melakukan serangan besar-besaran terhadap “pemberontak” di pusat dan utara negara yang dilanda perang itu, aktivis dan media pemerintah melaporkan, sebagaimana dilansir Albawaba.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa pasukan pemerintah diktator Bashar Asad, yang didukung oleh “Hizbullah” Libanon dan ahli militer dari Iran, menyerang daerah yang dikuasai mujahidin yang mereka klaim sebagai “pemberontak” di bagian selatan Aleppo.
Setelah menerima bala bantuan militer, mujahidin merebut kembali beberapa basis di pinggiran desa Al-Sabikya, di mana mereka sebelumnya telah kalah oleh pasukan rezim, menurut Observatorium yang berbasis di Inggris yang mengandalkan jaringan aktivis dalam setiap informasinya itu.
Ousama Abu Zeid, seorang penasihat militer Tentara Pembebasan Suriah atau Free Syrian Army (FSA), mengatakan bahwa mujahidin memukul mundur serangan pasukan pemerintah di Aleppo selatan.
Sebuah sumber militer Suriah mengatakan kepada SANA News Agency bahwa tentara telah memulai operasi militer besar di sisi selatan Aleppo.
“Tentara berhasil maju ke Abteen dan Hadadine barat,” kata sumber itu, mengacu pada dua kota yang terletak sekitar 15 kilometer di selatan kota Aleppo, ibukota provinsi dengan nama yang sama.
Aktivis di daerah itu mengatakan bahwa wilayah selatan provinsi telah dibombardir oleh jet-jet Rusia sebelum serangan dimulai di sana.
Aleppo, kota terbesar kedua Suriah, telah terbagi menjadi wilayah yang dikuasai mujahidin di timur dan wilayah yang dikontrol rezim di barat sejak lama setelah pertempuran dimulai di sana pada pertengahan 2012.
(banan/arrahmah.com)