BANDA ACEH (Arrahmah.com) – Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Agus Kriswanto secara tegas menyampaikan bahwa umat Islam Aceh sudah sangat toleran terhadap keberadaan gereja di Singkil.
“Sebetulnya ummat Islam di Aceh Singkil sudah sangat toleran, dari sekian banyak gereja yang ada hanya sepuluh yang diminta untuk dibongkar karena tidak memiliki izin,” ujar Yuli Hardin Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil mengutip yang disampaikan Pangdam Rabu (14/10/2015), lansir Klikkabar.com.
Hal ini disampaikannya saat pertemuan dengan perwakilan umat Muslim di Pendopo Bupati Aceh Singkil yang juga dihadiri Kapolda Aceh, guna mendengar pendapat terkait bentrokan bernuansa SARA di wilayah itu.
Pada kesempatan itu, Pangdam juga mengatakan sepuluh gereja yang akan dibongkar tersebut tidak akan mengurangi fasilitas atau juga kebutuhan ummat nasrani disana.
Sementara itu, perwakilan kaum Muslimin tetap meminta agar pembongkaran sepuluh gereja tersebut tetap harus dilaksanakan.
Mereka juga meminta agar 47 orang yang ditahan untuk diberikan penangguhan dan bila tidak bersalah harus segera dibebaskan.
Sementara Yuli Hardin sendiri berpandangan, “Saya melihat Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah sangat serius menangani persoalan ini, patut kita berikan apresiasi,” ungkapnya, Kamis (15/10).
Sebelumnya diwartakan, pada Selasa (13/10) terjadi pembakaran sebuah gereja illegal oleh ratusan warga di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil yang menewaskan satu korban jiwa dan beberapa lainnya luka-luka.
(azm/arrahmah.com)