ANKARA (Arrahmah.com) – Sepuluh tersangka telah ditahan sehubungan dengan postingan mencurigakan yang muncul di Twitter sebelum pemboman mematikan terjadi pada Sabtu (11/10/2015), Perdana Menteri Turki mengungkapkan pada Kamis (15/10), lansir Anadolu Agency.
Dalam wawancara langsung dengan saluran berita swasta TGRT Haber, Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan: “Kami memiliki sepuluh tersangka untuk diinvestigasi lebih lanjut”, ia juga menambahkan bahwa tersangka tersebut terkait dengan ISIS dan organisasi teroris PKK.
Davutoglu menambahkan bahwa penahanan berlangsung pada Rabu (14/10/2015) dan Kamis.
“Kami telah mulai mengungkapkan kegiatan ISIS yang selalu disebutkan sebagai tersangka biasa dan jaringan dalam kerangka ini,” kata perdana menteri itu.
Dia meyakinkan bahwa tidak ada upaya yang bisa dihindari untuk menangkap dan mengungkap pelaku di balik serangan itu.
Pada Rabu, Davutoglu merevisi jumlah korban yang tewas dari 97 ke 99 orang, yang juga termasuk warga negara Palestina. Ratusan orang lainnya juga terluka dalam pemboman Sabtu di aksi damai di luar stasiun kereta api utama Ankara.
Juga pada Kamis, seorang mahasiswa yang dilaporkan sedang berada di provinsi Eskisehir pusat diduga memposting tweet tentang ledakan Ankara beberapa jam sebelum kejadian berlangsung.
Menurut sumber-sumber keamanan setempat, tersangka adalah seorang mahasiswa Universitas Anadolu berusia 23 tahun, yang ditahan di rumahnya dan dikirim ke Ankara untuk penyelidikan lebih lanjut.
Postingan mencurigakan dibagikan sebelum serangan, dengan menggunakan akun bernama “Pir Ozan Abdal”.
Ledakan bom di Ankara pada sabtu kemarin telah mengguncang Turki yang sebentar lagi akan mengadakan pemilihan umum ulang pada 1 November.
(fath/arrahmah.com)