JAKARTA (Arrahmah.com) – Kedaulatan bangsa Indonesia terancam Cina. Saat ini besarnya hutang Indonesia terhadap Cina yang mencapai USD 28,2 atau sekitar Rp 366.000 triliun setara dengan 100 kali utang luar negeri. Padahal pemerintahan yang baru berjalan satu tahun.
Pengamat politik luar negeri, Arya Sandiyudha mengingatkan pemerintah Jokowi dan bangsa Indonesia akan kedaulatan bangsa ini yang pernah disampaikan Bung Karno dengan Tri saktinya.
“Jargon berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkpribadian dalam budaya, harus menjadi nafas kebijakan pemerintah. Ini negara besar, bukan milik golongan tertentu. Cina itu bermain secara soft, bukan militer. Indonesia harus waspada. Tidak tergadaikan atas nama bantuan,” katanya pada diskusi bulanan di Aula Sekretariat PP Pemuda PUI, Sabtu (10/10/2015).
Dia juga menekankan pemerintah RI untuk membuat aliansi politik dengan negara sahabat terdekat lebih kokoh.
“Aliansi yang tidak terkontrol secara baik, akan bermuatan ideologis akan sangat berbenturan dengan ideologi negara dan bangsa. Cina itu kuat secara ekonomi, tapi harus berhati-hati juga. Tidak sembrono, harus hapal peta mereka,” terang staf komisi I DPR RI ini
Sementara Kana Kurniawan Sekjen PP Pemuda PUI, menyoroti lunaknya sikap pemerintah Indonesia pasca mendapat pinjaman ke Cina. Misalnya, serbuan tenaga kerja dari Cina saat PHK karyawan melonjak.
“Hutang itu fantastis dan sangat tidak wajar. Ini bentuk perang asimetris Ciia, tapi kita tidak mengukur kekuatan. Kita tidak mau jika, kemudian pemerintahan sekarang mewariskan hutang besar. Kita harus berdikari dan berdaulat secara ekonomi maupun kebijakan,” ujarnya.
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)