SAMPIT (Arrahmah.com) – Pelajar dan pendidik sekolah menegah pertama negeri (SMPN) 4 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menggelar shalat Istisqa di halaman sekolah mereka. Mereka merasa prihatin atas kekeringan, bencana asap tak kunjung usai dan belum turunnya hujan.
“Ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap kebakaran lahan dan kabut asap yang masih melanda daerah kita ini. Melalui shalat istisqa ini, kita sama-sama berdoa agar Allah menurunkan hujan,” kata Kepala SMPN 4 Sampit, Abdurahman di Sampit, Sabtu (10/10/2015), lansir Okezone.
Kata dia kebakaran lahan terjadi di Kotim sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Selain mengganggu kesehatan, kabut asap juga mengganggu aktivitas warga karena jarak pandang menjadi terbatas.
Abdurrahman menuturkan, shalat istisqa dianjurkan dilaksanakan umat Islam ketika terjadi kemarau panjang. Harapannya, kata dia, agar Allah segera menurunkan hujan sehingga berbagai masalah yang muncul selama kemarau ini bisa berakhir.
“Kegiatan ini juga sekaligus untuk mengajarkan kepada para siswa tentang bagaimana shalat istisqa karena selama ini mereka hanya mendapatkan pelajaran teori,” sambung Abdurahman.
Dalam khutbahnya ustadz Syarifudin yang memimpin shalat Istisqa tersebut, mengajak semua pihak untuk mengucap istighfar memohon ampun kepada Allah Ta’ala, disertai introspeksi diri atas apa saja yang telah dilakukan selama ini.
Kebakaran lahan dan asap memang musibah yang terjadi setiap musim kemarau. Namun bisa jadi ini merupakan bentuk teguran dari Allah atas kesalahan dan kelalaian yang telah diperbuat manusia.
(azm/arrahmah.com)