DAMASKUS (Arrahmah.com) – Ikhwanul Muslimin (IM) Suriah menegaskan bahwa melawan pendudukan militer terang-terangan di Suriah adalah tugas semua orang yang mampu mengangkat senjata.
“Kami, Ikhwanul Muslimin Suriah, menekankan bahwa agresi terang-terangan ini terhadap negara dan rakyat kami menempatkan Rusia bersama Iran sebagai mitra rezim kriminal dalam pembunuhan orang-orang kami dan kehacuran negara kami,” ujar Omar Mushaweh, direktur kantor informasi IM Suriah dalam sebuah pernyataan kepada Anadolu pada Senin (5/10/2015)
“Orang-orang Suriah menyaksikan pasukan Rusia sebagai pasukan pendudukan yang terlibat dalam menumpahkan darah rakyat Suriah. Ini adalah hak bagi orang-orang yang diduduki untuk menggunakan segala cara yang sah untuk membebaskan tanah mereka dan mengusir penjajah,” tambahnya.
Mushaweh juga mengatakan Rusia akan kecewa jika berpikir bahwa mereka bisa mempertahankan kepentingannya di Suriah dengan melindungi rezim Asad. Mereka akan mengulangi pengalaman yang sama seperti yang terjadi di Afghanistan dan Chechnya. Dia menambahkan bahwa IM akan terus memerangi mereka karena seperti yang mereka lakukan dengan Iran dan “Hizbullah”.
Kelompok tersebut menyerukan seluruh faksi di Suriah untuk bekerja sama untuk mengalahkan penjajah.
IM Suriah menolak intervensi Rusia dan mengatakan bahwa invasi ini tidak dapat dibenarkan dari seorang presiden yang telah kehilangan legitimasinya, yang berupaya melindungi dirinya dari kejatuhan yang tak terelakkan saat menghadapi pemberontakan besar-besaran. (haninmazaya/arrahmah.com)