JEDDAH (Arrahmah.com) – Jenazah korban tragedi Mina dimakamkan di kuburan terpisah setelah dimandikan dan disholatkan, Perhimpunan Nasional untuk Hak Asasi Manusia (NSHR) Mekkah mengatakan, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Ahad (4/10/2015).
“Jenazah-jenazah itu tidak dikubur di kuburan massal. Mereka dikubur secara terpisah sesuai keinginan keluarga mereka,” kata seorang pejabat dari NSHR seperti dikutip oleh media lokal, pada Sabtu (3/10).
Pejabat itu mengatakan bahwa pihak berwenang sedang mengumpulkan semua informasi tentang almarhum, seperti sidik jari, sampel DNA dan foto, sebelum dimakamkan.
NSHR dalam laporannya mengatakan bahwa sekretariat Mekkah menyediakan semua layanan, termasuk mempersiapkan dan penomoran makam, serta menyediakan kendaraan untuk membawa jenazah dan para pekerja.
Dr. Mufleh bin Al-Qahtani Rabian, ketua Asosiasi Nasional Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa upaya yang berkesinambungan sedang dilakukan oleh pemerintah Saudi di bawah kepemimpinan Penjaga Dua Masjid Suci dan putra mahkota dan wakil putra mahkota untuk menjadikan pelaksaan ibadah haji selancar mungkin.
“Siapa pun yang mengkritik pemerintah (Saudi) memiliki agenda politik dan harus menjauhkan diri dari itu,” tambahnya.
Al-Qahtani mendesak negara-negara Muslim untuk mendidik dan memberi pelatihan kepada para jamaah sebelum mereka melakukan perjalanan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.
“Kedutaan dan konsulat akan membantu dalam mengidentifikasi mereka yang meninggal dalam tragedi tersebut dan menginformasikan kepada keluarga mereka yang telah kembali ke tanah air,” tambahnya.
(ameera/arrahmah.com)