KUNDUZ (Arrahmah.com) – Mullah Abdul Salam, gubernur provinsi Kunduz Imarah Islam Afghanistan (IIA) membantah laporan intelijen boneka Afghanistan yang mengklaim kematiannya dalam serangan udara AS setelah ibukota Kunduz jatuh ke tangan IIA pada 28 September lalu.
Direktorat Intelijen Nasional Afghanistan mengklaim bahwa Salam, dan 15 pejuang IIA lainnya gugur dalam serangan udara pengecut oleh pasukan AS pada Selasa (29/9/2015).
“Gubernur bayangan Taliban untuk Kunduz, Mullah Salam dan belasan pejuang lainnya terbunuh dalam serangan udara terkoordinasi di Kunduz,” klaim NDS dalam akun Twitter mereka pada Rabu (30/9).
Imarah Islam Afghanistan segera memberikan tanggapan dan merespon klaim NDS dengan menerbitkan wawancara dengan Mullah Salam yang dipublikasikan di situs Voice of Jihad berbahasa Pashtun, lansir LWJ pada Kamis (1/10). Situs resmi Imarah Islam Afghanistan tersebut diterbitkan dalam lima bahasa termasuk bahasa Inggris.
“Baik wakil saya Muhammad, saya sendiri maupun komandan lainnya tidak terluka, kami baik-baik saja,” ujar Salam dalam wawancara yang direkam pada 30 September.
“Saya mendengar berita di radio di mana musuh mengklaim bahwa mereka telah membunuh saya dan rekan-rekan saya. Alhamdulillah, saya masih baik-baik saja sampai saat ini, meskipun syahid adalah tujuan utama kami, keinginan dan harapan, dan kami meminta kepada Allah untuk memberikan kesyahidan kepada kami.”
Salam adalah salah satu senior IIA yang berpengaruh di Afghanistan utara. Terakhir kali dia terlihat di depan publik pada akhir Agustus dengan ratusan Mujahidin IIA saat menyatakan bersumpah setia kepada amir IIA yang baru, Mullah Akhtar Mansur. (haninmazaya/arrahmah.com)