TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Sebuah kantor berita internasional memprotes militer “Israel” setelah dua wartawan diserang dan peralatannya dihancurkan oleh tentara “Israel” di Tepi Barat.
Dalam sebuah cuplikan video, terlihat dua wartawan AFP dihampiri oleh sekelompok tentara Zionis “Israel” saat mereka sedang meliput bentrokan antara pasukan “Israel” dan demonstran Palestina di Beit Furik, dekat Nablus.
Menurut AFP, salah satu wartawan yang bernama Andrea Bernardi asal Italia, dilemparkan ke tanah dan ditusuk dengan senjata.
Ia menderita memar tulang rusuk dan cedera di bawah mata dan harus menjalani perawatan serius di rumah sakit.
Bernardi dan rekannya yang seorang Palestina, Abbas Momani, seorang fotografer, mengatakan mereka telah meliput konfrontasi ketika tentara membawa mereka ke samping jalan dan memerintahkan mereka untuk berhenti meliput.
Kedua orang itu mengenakan helm dan pelindung tubuh yang terdapat kata “press”. Wartawan tersebut mengatakan seorang tentara “Israel” menyuruh dia ke tanah dan menekan lututnya ke dada sampai ia menunjukkan kartu persnya.
Dalam rekaman video yang diunggah di internet oleh kantor berita Palestina PalMedia, jelas menunjukkan seorang tentara “Israel” menghancurkan benda hitam ke jalan aspal, sebelum mengambilnya lagi dan membuangnya. Suara dalam bahasa Arab di video itu terdengar menggumamkan kata “kamera”.
Sekelompok tentara “Israel”, beberapa di antara mereka muncul dari sebuah kendaraan lapis baja, mengejar dua wartawan tersebut ketika mereka sedang berjalan pergi. Salah seorang tentara “Israel” mengambil sebuah peralatan dari salah satu laki-laki itu dan melemparkannya ke tanah.
Seorang tentara “Israel” kemudian muncul untuk menangkap salah seorang wartawan.
AFP mengatakan kamera dihancurkan dan kamera lain dan ponsel disita.
Para wartawan telah meliput bentrokan yang pecah setelah pemakaman Ahmad Khatatbeh (26), seorang pria Palestina yang meninggal pada Kamis (24/9/2015) setelah ditembak oleh pasukan “Israel” di dekat Nablus. (fath/arrahmah.com)