AL-QUDS (Arrahmah.com) – Ketua Gerakan Islam “1948” di Palestina, Syaikh Raed Salah menyatakan bahwa, jika “Israel” tetap meneruskan kejahatannya terhadap Al-Aqsa, maka tidak disanksikan lagi akan meletus Intifadhah jilid 3 di Tepi Barat dan Kota Al-Quds yang terjajah, sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency (AA), Sabtu (19/9/2015).
Syaikh Raed juga mengatakan, apa yang dilakukan “Israel” penjajah yang membagi-bagi Masjid Al-Aqha berdasarkan waktu dan tempat telah mendapat kecaman dari dunia internasional.
“Kondisi penyerangan ini akan membuat ‘Israel’ penjajah mendapat tekanan dari dunia luar, sehingga memaksa mereka menghentikan aksi brutalnya terhadap warga Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa,” jelas pemimpin perlawanan “1948” di tanah Palestina yang kini diduduki “Israel.”
Syaikh Raed kemudian membaca tindakan”Israel” penjajah ini sebagai strategi mereka dalam memanfaatkan konflik yang merata terjadi di kawasan Timur Tengah.
“Pemerintah ‘Israel’ mengambil keuntungan dari konflik yang tengah terjadi di kawasan Arab saat ini, seperti di Suriah, Irak, Libya, Yaman dan Mesir, sehingga negara mereka disibukkan dengan urusan dalam negeri dan tidak peduli dengan apa yang menimpa Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa,” jelasnya.
Dalam wawancaranya dengan kantor berita Anadolu Turki itu, Syaikh Raed berharap agar para pemuda Islam bergerak menyelamatkan Al-Aqsa dengan segenap kemampuan yang mereka miliki. Ia juga menegaskan bahwa Masjid suci Al-Aqsa merupakan warisan Ummat Islam yang terbesar. Tak lupa ia juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada negara-negara yang mengecam penyerangan “Israel” ke Al-Aqsa seperti, Arab Saudi, Qatar dan Turki. (adibahasan/arrahmah.com)