Setelah kurang lebih satu bulan gagal mencapai target peperangannya di Libanon, Israel menetapkan untuk merombak sejumlah pemimpin pasukannya.
Yang paling menyorot perhatian adalah, dicopotnya jabatan Tseko Tamier, komandan unit Golani yang selama ini dielu-elukan sebagai tim militer pilihan Israel, karena gagal menghadapi pejuang Hizbullah di Libanon Selatan.
Komandan satuan militer Israel yang ditugaskan di Ghaza, Afef Kokhafi, juga kini ditugaskan ke Amerika guna melakukan penelitian soal kegagalan pasukannya.
Menurut Israel News, jatuhnya 12 korban prajurit Israel dalam peperangan hari Ahad kemarin, menjadi pemicu utama perombakan struktur kepemimpinan tentara Israel Ini.
Sejak peperangan yang berkobar pada tanggal 12 Juli, Hizbullah telah berhasil menewaskan 98 orang Israel, 58 orang di antaranya adalah prajurit Israel. Sementara Israel membunuh lebih dari 1.000 orang Libanon yang mayoritasnya adalah penduduk sipil tak bersenjata.