MEKKAH (Arrahmah.com) – Media Al Jazeera membuat terobosan baru dalam sebuah liputan istimewanya tentang perjalan umrah dan haji di Mekkah pada tahun ini.
Dengan menggunakan teknologi kamera, Basma Atassi, wartawati Al Jazeera memberi kesempatan para pembaca untuk merasakan pengalaman seolah-olah berada di Mekkah. Dalam proyek ini, ia membawa kita untuk melihat lokasi-lokasi utama yang dikunjungi jutaan Muslimin dari seluruh dunia pada musim Haji yang diselenggarakan setahun sekali.
Kita dapat mengendalikan gambar video yang dibuat Atassi dengan cara menekan layar atau mouse, sehingga kita dapat melihat apa yang berada di sekeliling seorang jamaah haji dalam sudut pandang 360 derajat.
Proyek ini dilakukan Atassi 3 minggu sebelum waktu Haji dimulai. Ia mengambil gambar semua lokasi ibadah umrah dan haji sebelum lebih dari 2 juta jamaah haji tiba di Mekkah. Tujuan Atassi adalah agar pemirsa dapat melihat bagaimana keadaan lokasi ibadah haji di Mekkah saat masih lengang.
Untuk proyek ini, Atassi mengoptimalkan kamera Ricoh ThetaM15 yang dapat memotret dan mengambil video dengan sudut pandang 360 derajat. Kamera ini dapat merekam apapun di sekitar penggunanya, termasuk pemegang kamera.
Wartawati Al Jazeera ini langsung mengambil gambar setibanya di Mekkah. Fokus utamanya adalah semua lokasi di Masjidil Haram, masjid terbesar di dunia.
“Saya memegang kamera di depan saya, seolah saya sedang melakukan selfie dan mulai berjalan di dalam masjid untuk merekam apapun yang saya lihat disana, termasuk Ka’bah, bangunan paling suci Ummat Islam,” terang Atassi pada rubrik Hajj 360 dalam situs Al Jazeera, Kamis (17/9/2015).
Kamera yang digunakannya memiliki 2 lensa yang dapat merekam 2 gambar secara spherical. Kedua gambar itu akan menampakkan pemandangan 360 derajat apabila disatukan saat pengeditan.
“Ada satu tombol besar untuk mengambil video dan foto. Saya pikir kamera ini sangatlah mudah untuk digunakan,” ujar Atassi.
Dari masjid, ia pergi ke Mina, Musdalifah, dan Arafah. Ia mengabadikan semua lokasi yang penting dalam ibadah haji.
Di semua tempat itu, tidak ada orang yang mengetahui dan bertanya tentang apa yang dilakukan Atassi. “Kamera Ricoh ThetaM15 ini kecil, ringan, dan tersembunyi. Inilah fitur yang membuatnya unggul dari kamera 360 derajat lainnya yang ada di pasaran,” lanjutnya.
Terkait proses kreatifnya, Atassi menjelaskan, “Saya harus berhenti satu jam saat lampu kamera mulai menyala-nyala. Itu adalah indikasi kalau memori 4GB-nya mulai habis. Saya harus memindahkan semua gambar ke laptop dan memulai sesi berikutnya. Perlu juga diketahui bahwa kamera ini hanya dapat mengambil gambar tak lebih dari 5 menit saja.”
Ia melanjutkan, “Pada malam hari, saya memeriksa semua yang telah saya rekam seharian.” Kemudian ia membuka video dan gambar mentahnya, lalu menyatukannya menjadi sebuah video penuh dan mengisi narasinya dalam 2 bahasa, yakni Inggris dan Arab. Proses pengeditan video itu dilakukan oleh rekan Atassi bernama Mohammad Haddad hingga sia dinikmati pemirsa Al Jazeera.
Video yang telah jadi itu kini dapat diunduh dari Yuotube, seperti yang dapat kita saksikan di atas. Alhamdulillah.
Semoga video ini dapat menjadi inspirasi tersendiri bagi kita yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umrah. (adibahasan/arrahmah.com)