AL-QUDS (Arrahmah.com) – Warga Palestina dan polisi Zionis “Israel” terlibat bentrok di Masjid Al-Aqsa untuk hari ketiga berturut-turut di mana pasukan Zionis terlihat berada di atap situs suci ummat Islam tersebut.
Suleiman Ahmad, presiden Departemen Urusan Yerusalem yang berada di tempat kejadian mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sedikitnya 36 warga Palestina terluka dalam bentrokan terbaru pada Selasa (15/9/2015) pagi.
“Mereka telah menempatkan penembak jitu di atap dan menggunakan peluru karet,” ujar Ahmad merujuk pada pasukan Zionis.
Warga Palestina yang berada di dalam Masjid Al-Aqsa melempari batu dan kembang api ke arah pasukan pendudukan dan mendirikan barikade untuk mencegah pasukan Zionis menutup pintu masuk ke Masjid.
Polisi pendudukan akhirnya menutup pintu menuju Masjid dengan warga Paestina yang masih berada di dalam.
Polisi pendudukan berusaha untuk memungkinkan ekstrimis Yahudi untuk melakukan tur di pelataran Masjid yang menimbulkan reaksi kemarahan oleh warga Palestina karena khawatir “Israel” akan mengubah aturan untuk mengunjungi kompleks Al-Aqsa.
Yousef Mukhaimar, kepala gerakan jamaah Al-Aqsa, Murabitoun, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Muslim Palestina dilarang untuk memasuki Masjid untuk beribadah sedangkan pemukim Yahudi diperbolehkan
berkeliaran di sekitar Masjid dengan bebas di bawah perlindungan polisi pendudukan.
“Area karpet di sekitar Masjid telah dibakar sebagai akibat dari tembakan bom oleh polisi ‘Israel’, peluru dan gas air mata di dalam kompleks Masjid,” ujarnya.
“Strategi Netanyahu adalah memenuhi janji untuk sayap kanan dan ekstrimis yang mendukungnya untuk akhirnya menghancurkan Al-Aqsa dan membangun kuil mereka di tempat itu,” lanjutnya.
Azzam Khatib, direktur urusan wakaf dan Masjid Al-Aqsa mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kekerasan di lokasi saat ini lebih buruk dari hari-hari sebelumnya.
“Karena kehadiran warga Palestina di dalam Masjid, polisi ‘Israel’ menghadapi kesulitan menyerbu Masjid sekitar pukul 7.30 pagi ini. Polisi menggunakan gas air mata, peluru karet dan granat kejut,” ujar Khatib.
“Ada kobaran api kecil yang disebabkan oleh granat, semua yang hadir di sini berupaya memadamkan api yang berlangsung di pintu masuk Masjid.”
Abdul Aziz Al-Abasi, anggota Murabitoun mengatakan polisi pendudukan telah menutup kompleks Masjid.
“Masalah besar di sini adalah ‘Israel’ mencoba untuk membangun preseden dengan membagi kompleks Masjid Al-Aqsa menjadi beberapa bagian dan segmen waktu, jadi mereka bisa memberikan akses ke pemukim ‘Israel’ untuk memasuki Masjid kami,” ujar Abasi seperti dilansir Al Jazeera.
“Kami tidak akan pernah setuju dengan rencana tersebut karena jelas bahwa ‘Israel’ berusaha mengambil alih sedikit demi sedikit.” (haninmazaya/arrahmah.com)