AL-QUDS (Arrahmah.com) – Warga Palestina dan polisi pendudukan “Israel” terlibat bentrok di kompleks Masjid Al-Aqsa yang terletak di wilayah yang disebut dengan Yerusalem Timur yang diduduki untuk hari kedua berturut-turut pada Senin (14/9/2015), memicu beberapa penangkapan.
“Saat polisi memasuki kompleks, pemuda bertopeng lari ke dalam Masjid dan melemparkan batu ke arah pasukan,” klaim pernyataan polisi pendudukan “Israel” seperti dilansir Al Jazeera.
Polisi melanjutkan, mereka memasuki puncak bukit di dalam kompleks untuk memastikan bahwa pemuda Muslim yang berkumpul di sana tidak melecehkan orang Yahudi atau wisatawan selama jam kunjungan pagi. Pernyataan menambahkan bahwa tiga pemuda Palestina telah ditangkap.
Pasukan Zionis pada Ahad (13/9) pagi melepaskan tembakan gas air mata, dan melemparkan granat ke arah jamaah Masjid Al-Aqsa, sebuah langkah yang mendapat kritikan dari berbagai pihak.
Selain menyerbu kompleks Masjid, warga Muslim Palestina dilarang untuk memasuki Masjid mereka, namun non-Muslim diperbolehkan untuk memasuki kompleks.
Muslim Palestina khawatir “Israel” akan berusaha untuk mengubah aturan yang mengatur kompleks tersebut, dengan kelompok Yahudi sayap kanan yang terus mendorong otoritas pendudukan untuk membuka lebih banyak akses dan bahkan upaya oleh organisasi Yahudi untuk mendirikan sebuah kuil baru di sana.
Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci ketiga bagi ummat Islam. “Israel” merebut wilayah yang disebut dengan Yerusalem Timur di mana Masjid Al-Aqsa berada dalam perang enam hari di tahun 1967 dan kemudian mencaploknya secara sepihak. (haninmazaya/arrahmah.com)