KAIRO (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Mesir telah memberhentikan seorang imam masjid provinsi dari tugasnya karena diduga ‘menghina’ pengguna Facebook saat adzan shalat subuh, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba, Selasa (1/9/2015).
Kementerian Waqf (urusan agama), yang bertanggung jawab atas masjid-masjid di Mesir, mengatakan bahwa langkah ini diperlukan setelah penduduk di wilayah Kafr Al Dawar di provinsi Beheira, mengadukan bahwa imam masjid di wilayah itu telah merusak lafadz azan subuh untuk menegur pengguna Facebook Muslim yang tidak melakukan shalat.
Konon, imam itu saat adzan melalui pengeras suara di masjid mengubah lafadz adzan “shalat lebih baik dari pada tidur” menjadi “shalat lebih baik daripada Facebook”
“Dia akan dimintai keterangan dan akan menerima hukuman jika terbukti bersalah,” kata Muhammad Abdul Razaq, dari departemen kementerian agama Mesir.
“Dia bisa dipecat dari pekerjaannya jika tuduhan terhadap dirinya terbukti,” kata pejabat koran independen Al Masry Al Youm.
Imam tersebut, yang diidentifikasi sebagai Mahmud Al Mughazi, membantah klaim itu. Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi swasta Dream pada Sabtu malam, ia malah menuding bahwa pengikut Ikhwanul Muslimin menyebarkan tuduhan itu karena ia telah menolak mengizinkan mereka menggunakan masjid itu untuk tujuan politik.
Pemerintah Mesir telah memperketat cengkeramannya di masjid-masjid di negara itu sejak militer pada tahun 2013 menggulingkan Presiden Muhammad Mursi, seorang pemimpin senior Ikhwanul Muslimin. Langkah tersebut dalam upaya untuk membatasi Ikhwanul Muslimin dan pendukung utamanya untuk mempengaruhi publik di negara yang berpenduduk sebagian besar Muslim ini.
(ameera/arrahmah.com)