FARYAB (Arrahmah.com) – Badan Intelijen boneka Afghanistan, Direktorat Keamanan Nasional (NDS) mengklaim bahwa mereka telah menangkap gubernur Imarah Islam Afghanistan (IIA) provinsi Faryab saat ia tengah dalam perjalanan menuju Pakistan.
Qari Salahuddin diklaim telah ditangkap saat berada dalam perjalanan menuju Quetta, Pakistan, ujar pernyataan NDS dalam halaman Facebook nya seperti dilansir Long War Journal pada Selasa (1/9/2015).
Sejauh ini IIA belum mengomentari klaim NDS tersebut.
Qari Salahuddin bertanggung jawab untuk mengarahkan kegiatan politik dan militer IIA. Ia merupakan salah satu gubernur pertama yang bersumpah setia kepada Mullah Akhtar Muhammad Mansur, amir IIA baru. IIA menerbitkan sumpahnya di situs Voice of Jihad pada 1 Agustus, hanya selang beberapa hari setelah kabar kematian Mullah Muhammad Umar Mujahid diumumkan secara resmi.
Salahuddin terlihat dalam video IIA yang dirilis Desember 2014 lalu. Dalam video tersebut, IIA memperlihatkan aktivitas di salah satu kamp pelatihan di provinsi Faryab. Dalam salah satu adegan, seorang ulama IIA memberikan ceramahnya di hadapan ratusan pejuang sebelum mereka melaksanakan operasi militer.
IIA juga pernah merilis wawancana dengan Salahuddin pada bulan Juli 2013 dan Januari 2015.
Provinsi Faryab menjadi salah satu provinsi di mana IIA memiliki pengaruh kuat. Di bawah pemerintahan Salahuddin, Mujahidin IIA berhasil merebut banyak distrik di provinsi tersebut.
Pada bulan April lalu, seorang anggota parlemen boneka Afghanistan yang berasal dari Faryab, Fathulla Qaysari telah memperingatkan bahwa provinsi Faryab telah jatuh dan berada di luar kendali pemerintah (pemerintahan boneka Afghanistan).
“Saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa Faryab tidak berada di tangan Anda,” ujarnya dihadapan anggota parlemen seperti dilaporkan RFE/RL pada April lalu.
Di pertengahan Juli, Sayed Abdul Baki Hashami juga menyuarakan hal serupa dan mengatakan bahwa seluruh provinsi Faryab termasuk ibukota Maimana, terancam diambil alih oleh Taliban (baca: IIA). (haninmazaya/arrahmah.com)