JAKARTA (Arrahmah.com) – Bayam-bayaman atau biasa disebut cinong-cinongan atau suruhan ternyata dapat mengurangi keluhan gout atau asam urat.
Tanaman liar yang bernama asli peperomia pellucida ini memiliki khasiat menurunkan kadar asam urat dalam tubuh, sehingga dapat membantu meringankan keluhan bengkak maupun nyeri pada penderita gout. Selain itu, bayam juga dapat mengatasi sakit kepala, nyeri perut, dan jerawat, sebagaimana dilaporkan RKS, Sabtu (1/8/2015).
Umumnya bayam-bayaman itu dikonsumsi dengan cara diseduh, tetapi ada pula yang menyantapnya sebagai lalapan segar.
Seperti yang dialami Ashadi (54), sudah bertahun-tahun ia langganan minum obat untuk mengatasi gangguan asam urat (gout). Namun, salah seorang direktur di sebuah BUMN ini mengaku kadang tak bisa menahan godaan untuk menyantap makanan “enak”, seperti soto jeroan dan gulai. Alhasil, keluhan nyeri serta bengkak di persendian kaki akibat timbunan asam urat pun tak tertahankan. Ashadi akhirnya meletakkan harapannya pada air seduhan bayam-bayaman, dan ternyata frekuensi minum obat anti gout itu makin berkurang. Serangan bengkak dan nyeri di persendian pun jarang sekali datang menyerang.
“Saya sampai punya satu pot besar tanaman bayam-bayaman itu di belakang rumah, walaupun ini sebetulnya tanaman liar,” ujar ayah satu anak yang masih rajin bermain golf dua kali seminggu ini.
Pengalaman itu tak disimpannya sendiri. Saat mendengar seorang kenalannya di Bandung dirawat di rumah sakit akibat gout, ia lalu membagikan kiat tersebut. Hasilnya kemudian, setelah rajin minum air bayam-bayaman, teman itu bukan saja jadi “jauh” dari rumah sakit, tetapi penggunaan dosis obat anti gout juga makin lama makin berkurang.
Kiat penggunaan peperomiaini juga datang dari Elvina (31). Wanita yang bekerja di perusahaan konsultan ini kerap memanfaatkan peperomia untuk mengatasi jerawat. Ia mengetahui resep tradisional ini dari ibunya, yang juga mengonsumsi air seduhan peperomiauntuk mengendalikan penyakit asam urat.
Kadang Vin, begitu sapaannya, cukup merecah-recah daun peperomia dengan tangan, kemudian menempelkannya di bagian wajah yang berjerawat. “Sebelumnya wajah dibersihkan, dan tanaman ini juga sudah dicuci bersih, jadi tidak ada kuman yang numpang,” katanya. Ada kalanya ia juga menyeduh tanaman itu, lalu airnya digunakan untuk membasuh muka.
“Katanya juga bisa untuk mengobati sakit perut, tetapi saya belum pernah mencobanya. Kalau ibu saya sering banget minum untuk obat asam urat, dan buktinya penyakit asam uratnya jadi jarang kambuh tuh,” tambahnya.
Tumbuhan liar
Tanaman bayam-bayaman, yang kadang disebut masyarakat sebagai kangkung-kangkungan ini tumbuh liar dalam bentuk gerombol. Selain mudah dijumpai di kebun, halaman rumah, tepi jalan, dan di pinggiran selokan, tanaman ini juga dapat hidup di tempat lain yang lembab atau berair.
Tingginya hanya sekitar 40 centimeter, dengan dahan berbuku-buku serupa tanaman sirih. Daunnya berbentuk hati, berwarna hijau pucat dan halus berkilau seperti dilapisi lilin. Batangnya bulat kira-kira bergaris tengah 5 milimeter. Buahnya bulat seperti buah kopi, tetapi ukurannya jauh lebih kecil, sekitar 1 milimeter tebalnya. Ketika sudah tua, bijinya akan jatuh dari dalam buah kecilnya ke tanah untuk keperluan berkembang biak.
Dalam situs Wellsphere dinyatakan bahwa di Filipina tanaman ini disebut tangon-tangon atau ulasiman-bato, dan telah lama dimanfaatkan sebagai obat. Beberapa fungsinya antara lain untuk membantu mengatasi gangguan artritis, gout (asam urat), bisul, bengkak bernanah, jerawat, sakit kepala, nyeri perut, dan masalah pada ginjal.
Dalam bahasa Tagalog disebut pansit-pansitan, sedangkan orang Cebu menyebutnya olasiman-ihalas. Sementara nama Latin untuk tanaman ini yakni Piper pellucida Linnatau peperomia. Herba ini masuk keluarga Piperaceae.
Keseluruhan tanaman peperomiabisa dapat digunakan, tetapi umumnya orang memanfaatkan batang serta daunnya yang masih segar. Di Filipina, peperomia biasa dibuat tapal (dilumatkan dan ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit) untuk mengatasi bengkak atau bisul. Ternyata penggunaan tapal peperomiaini juga menjadi tradisi masyarakan di Afrika Barat, terutama Lagos. Hanya saja, di sana tapal ini digunakan untuk mengatasi kejang atau penyakit sawan.
Herba peperomia kebanyakan digunakan sebagai bahan tunggal, jadi tidak dikombinasi dengan tanaman obat jenis lain. Bagaimanapun, tanaman obat tetap memiliki zat-zat yang dapat menimbulkan efek samping, walau umumnya sangat ringan dan tidak menimbulkan keluhan berarti. Karena itu, ada baiknya jika Anda berkonsultasi dengan praktisi atau ahli pengobatan herbal sebelum memanfaatkannya, dan tentu dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan.
Diseduh atau dijadikan lalapan
Untuk membantu merawat kulit (mengatasi jerawat, bisul, bengkak bernanah), ambil segenggam tanaman peperomia segar, seduh dengan air panas. Biarkan sebentar. Bila airnya sudah dingin atau suam-suam kuku, gunakan untuk mencuci muka.
Tanaman ini juga dapat diremas-remas atau dihaluskan, kemudian ditempelkan ke bagian wajah yang ditumbuhi jerawat atau bisul.
Anda juga bisa merebus sebentar herba ini, dilumatkan, kemudian balurkan langsung ke daerah yang sakit.
Untuk mengatasi artritis dan gout, ambil setengah mangkuk tanaman peperomia segar, cuci dengan air bersih, lalu dimakan sebagai salad sayuran. Rasanya renyah seperti seledri. Setengah mangkuk ini tidak harus dihabiskan sekaligus, tetapi bisa untuk tiga kali makan.
Atau Anda bisa juga menyeduh sejumput atau sepanjang 20 cm tanaman ini, dengan dua gelas air panas. Bila sudah hangat, minumlah dua kali, untuk pagi dan sore.
Selain itu, 1,5 mangkuk tanaman peperomia segar, juga dapat dicuci bersih, lalu dimasukkan ke dalam kuali tanah. Tambahkan dua gelas penuh air lalu ditutup. Masak hingga mendidih, buka tutup kuali dan dididihkan lagi hingga airnya berkurang menjadi hanya satu gelas. Bagi ramuan ini menjadi tiga untuk diminum tiga kali sehari setelah makan.
Sementara untuk meredakan sakit kepala, panaskan beberapa helai daun peperomia dengan air panas, lalu tempelkan ke dahi, tentu ketika daun sudah tidak terlalu menyengat, agar tidak menimbulkan luka bakar.
Sedangkan untuk meringankan nyeri perut dan gangguan ginjal, Anda tinggal menyiapkan semangkuk kecil daun dan batang peperomia, beri dua gelas air lalu direbus hingga mendidih. Airnya bisa untuk dua kali konsumsi, satu gelas di pagi hari dan satu gelas di sore hari.
Selamat mencoba, semoga Allah Ta’ala memberikan kesembuhan kepada Anda melalui bayam-bayaman ini. Aamiin. (adibahasan/arrahmah.com)