AMMAN (Arrahmah.com) – Pengguna media sosial pada Rabu (26/8/2015) menyerukan untuk mengambil tindakan terhadap mahasiswa yang meludahi dosen di Universitas Jadara di Yordania selama upacara wisuda, dan universitas mengatakan akan mengajukan gugatan terhadap mahasiswa itu, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba, Jum’at (28/8).
Dalam video yang diunggah di YouTube awal pekan ini dari upacara wisuda di Universitas Jadara di Irbid, terlihat seorang mahasiswa meludahi anggota fakultas saat ia sedang dalam antrian untuk menerima ijazahnya.
“Kami telah mengadukan hal ini kepada polisi. Kami akan mengajukan gugatan terhadap mahasiswa tersebutkarena ini adalah benar-benar prilaku yang tidak pantas,” Saleh Aqeeli, pimpinan Universitas Jadara, mengatakan kepada The Jordan Times.
Pihak universitas juga telah mengirimkan surat kepada Departemen Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah yang menuntut agar gelar kesarjaaan dari mahasiswa itu tidak diberikan atau tidak diakui, kata Aqeeli.
Ageeli juga mengatakan bahwa ada dua mahasiswa yang terlibat dalam beberapa kerusuhan pada saat prosesi wisuda itu. Salah satu dari mereka dikeluarkan dari kampus dan yang lainnya diskors selama dua semester.
Saat berada di kantor polisi, mahasiswa itu mengaku bahwa ia meludahi dosen fakultas itu karena dia tidak puas dengan nilai rata-ratanya.
Video tersebut, yang menyebar di media sosial, memicu reaksi marah dari para pengguna dimana banyak dari mereka yang menyerukan untuk memberikan tindakan tegas terhadap mereka yang melakukan pelanggaran terhadap dosen dan instruktur di universitas.
Beberapa pengguna media sosial meluncurkan kampanye untuk menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap instruktur dan dosen, dan menyoroti peran mereka sebagai pembangun generasi yang cerah dan sebagai pendidik bagi kehidupan.
“Universitas harus mengambil tindakan tegas terhadap mahasiswa yang menghina profesor. Kenapa masyarakat diam ketika ada pelanggaran seperti itu? Ini memalukan,” Hanan Al Sheikh, salah satu pendukung kampanye itu, menulis di halaman Facebook-nya.
Di Twitter, beberapa pengguna menyerukan untuk mengambil tindakan dalam rangka mencegah pelanggaran terhadap pendidik atau dosen.
“Dibutuhkan tindakan yang sangat tegas dan keras terhadap orang-orang yang menyerang setiap pendidik atau dosen untuk mencegah mereka mengulangi prilakunya,” tweet Sami Salman (@ Sami_123) pada Rabu (27/8).
“Kita harus menunjukkan penghargaan dan rasa hormat kepada pendidik kita,” tulis Salman di Twitter.
(ameera/arrahmah.com)