RAKHINE (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan menyita smartphone dari Rohingya dan dalam banyak kasus juga menangkap pemiliknya di wilayah Maungdaw, sebagaimana dilansir oleh Burma Times, Jum’at (28/8/2015).
Meskipun Rohingya yang ditangkap itu biasanya dilepaskan setelah dipukul habis-habisan, akan tetapi smartphone mereka tetap disita oleh pihak berwenang. Penduduk setempat memperingatkan para aktivis online pro-Rohingya yang berbasis di luar negeri bahwa pasukan keamanan dengan bantuan tabbes atau intelejen pemerintah bisa menembus pertahanan kelompok aktivis online di media sosial.
Tabbes bisa mengetahui bahasa Rohingya dan Arab dengan sangat baik, semua informasi tentang kelompok online juga akan dengan mudah dilacak. Tabbes juga bisa mengambil identitas para aktivis online dari telepon yang telah disita dan juga bisa digunakan oleh otoritas untuk memata-matai yang lainnya.
Aktivis online telah diminta untuk tidak berkomunikasi melalui media sosial dengan orang yang tidak mereka kenal, karena tabbes bisa saja menggunakan kesempatan ini untuk mengumpulkan informasi para aktivis pro Rohingya.
Semua aktivis online telah diminta untuk selalu waspada terhadap orang yang mencurigakan di kelompok online. Ada juga kekhawatiran bahwa pemerintah akan membanjiri situs-situs kelompok aktivis online dengan konten yang tidak sesuai termasuk gambar porno.
(ameera/arrahmah.com)