PALESTINA (Arrahmah.com) – Menteri Keamanan Publik “Israel” Gilad Erdan mengatakan pada Senin (24/8/2015) bahwa dia akan melarang dua kelompok Muslim Palestina “yang berusaha untuk mencegah orang-orang Yahudi [mengunjungi] Temple Mount [Masjid Al-Aqsa] di Yerusalem,” sebagaimana dilaporkan media “Israel” dan dilansir MEMO.
Kedua kelompok itu mengelola Sekolah Syariah di dalam masjid dan mengatur perjalanan bagi warga Palestina yang mengunjungi Al-Aqsa, yang merupakan tempat suci ketiga bagi sekitar dua miliar umat Islam di seluruh dunia.
AlkhaleejOnline melaporkan Erdan mengatakan pada radio “Israel”: “[Salah satu kelompok] Al-Murabitun menerima arahan dari pemimpin gerakan Islam di ‘Israel’, Raed Salah, dan ini adalah cabang resmi Ikhwanul Muslimin di negara ini.”
Dia menuduh kelompok itu mendestabilisasi situasi di daerah sekitar masjid. Menurut Radio “Israel”, Erdan telah menerima laporan keamanan rinci dari layanan keamanan “Israel” tentang kegiatan kelompok itu.
Sementara itu, wakil pemimpin Gerakan Islam Kamal Al-Khatib mengatakan: “Ini adalah rencana ‘Israel’ menargetkan Masjid Al-Aqsa.”
Rencananya, menurut Al-Khatib, adalah untuk membagi waktu dan tempat kunjungan Al-Aqsa untuk menyingkirkan warga Palestina di sana.
“Rencana tersebut membutuhkan respon serius dari dunia Islam; Namun demikian, pendudukan ‘Israel’ membenarkan adanya penodaan masjid oleh pemukim Yahudi ‘Israel’, “kata Al-Khatib.
Puluhan pemukim Yahudi “Israel” menyerbu Masjid Al-Aqsa hampir setiap hari dan mengklaim Masjid itu telah dibangun di atas puing-puing “Temple Mount” mereka.
(banan/arrahmah.com)