ADEN (Arrahmah.com) – Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan pada Selasa (25/8/2015) bahwa pihaknya menghentikan sementara kegiatannya di kota pelabuhan Aden, Yaman selatan, setelah kantor mereka diserang oleh orang bersenjata tak dikenal pada Senin (24/8), seperti dilaporkan Reuters.
Aden menjadi garis depan dalam konflik Yaman antara pendukung presiden yang diakui oleh Barat, Mansour Hadi dengan milisi Syiah Houtsi Yaman yang didukung oleh Iran.
Meskipun pasukan yang setia kepada Hadi yang saat ini mengasingkan diri di Arab Saudi mengklaim telah merebut kembali Aden dari tangan Houtsi bulan lalu, pertempuran di sana masih belum reda.
Para pejabat keamanan di Aden mengatakan kepada Reuters, sekitar 50 pasukan Saudi telah tiba di kota Aden pada Selasa untuk membantu membangun kembali pasukan polisi lokal yang telah jatuh, terpisah dalam lima bulan terakhir.
Kepala operasi ICRC di Aden, Samer Jarjouni mengatakan serangan pada Senin di kantor ICRC adalah yang terbaru dari sedikitnya 10 serangan serupa.
Para penyerang mengancam staf dengan todongan senjata dan mencuri mobil, uang tunai dan peralatan, ujar juru bicara ICRC Dibeh Fakhr dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik, seperti dilansir Reuters.
Lembaga bantuan tersebut telah memindahkan 14 karyawannya setelah serangan terjadi.
ICRC merupakan salah satu lembaga bantuan yang masih beroperasi di Aden dan Yaman secara keseluruhan, mereka memainkan peranan kunci dalam menyediakan pasokan medis dan pengobatan untuk warga yang terkena dampak serangan. (haninmazaya/arrahmah.com)