BANGUI (Arrahmah.com) – Dalam gelombang pertumpahan darah sektarian terbaru di Republik Afrika Tengah (CAR), sedikitnya sepuluh orang tewas pada Jum’at (21/8/2015) dalam pertempuran antara Kristen dan Muslim di wilayah negara itu, sumber-sumber lokal mengatakan kepada Anadolu Agency.
Kekerasan pertama meletus pada Kamis (20/8) di kota Bambari di Sungai Ouaka setelah seorang pemuda Muslim dilaporkan dipukuli sampai mati oleh anggota milisi anti–Balaka yang didominasi Kristen.
Sebagai pembalasan atas kematian pemuda itu, warga Muslim dilaporkan menyerang orang-orang Kristen lokal, menurut seorang pejabat kemanusiaan lokal yang tidak ingin namanya disebutkan karena khawatir atas keselamatannya.
Pada Jum’at (21/8), dilaporkan setidaknya sepuluh orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam bentrokan sektarian itu.
Pada hari yang sama, warga Bambari turun ke jalan untuk memprotes kekerasan itu, beberapa di antaranya mengkritik kelambanan pasukan penjaga perdamaian PBB yang dikerahkan di negara Afrika Tengah yang dilanda konflik itu.
“Kami tidak bisa memahami apa yang dilakukan oleh penjaga perdamaian di negeri ini,” kata seorang warga kota itu, yang juga berbicara dengan syarat anonim.
“Orang-orang muda dibantai sementara pasukan MINUSCA hanya menonton,” tambahnya, mengacu pada Misi Stabilisasi PBB di Republik Afrika Tengah, atau MINUSCA.
“Mereka masih muda dan kami tidak bisa mengendalikannya,” ungkap Oumar Tidjiani, penasihat hukum untuk Asosiasi Pemuda Muslim, sebuah LSM lokal.
“Kami sebuah komunitas Islam,” tambahnya. “Peran kami harus memastikan perdamaian.”