MANILA (Arrahmah.com) – Setidaknya empat orang tewas di Filipina saat topan ganas melanda bagian utara kepulauan itu yang disertai hujan deras dan angin kencang, pada Jum’at (21/8/2015), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Dua orang bersaudara yang bekerja sebagai pekerja konstruksi telah tewas dalam longsor yang dipicu oleh Topan Goni – warga lokal menyebutnya “Ineng” – di desa Gambang, provinsi Benguet, ABS-CBN News melaporkan.
Dilaporkan bahwa mereka telah berlindung di tenda di pinggir jalan bersama dengan dua rekannya yang berhasil melarikan diri ketika bebatuan dan tanah runtuh dari bukit-bukit di sekitar pukul 04.00 waktu setempat.
Sementara itu, Kantor Pertahanan Sipil di provinsi Ilocos Norte menegaskan bahwa dua orang – termasuk pengendara sepeda motor yang tertimpa pohon – tewas sementara yang lainnya hilang, menurut GMA News, lansir World Bulletin.
Layanan Atmosfer, Geofisika dan Astronomi Filipina melaporkan bahwa pada Jum’at sore, Topan Goni mendarat di 110 kilometer (68 mil) sebelah timur pulau Calayan, dengan kecepatan angin maksimum 170 kilometer per jam (106 mph) dan hembusan 205 kilometer per jam .
Diperkirakan akan bergerak ke barat laut, badai itu diperkirakan berada di sekitar ibukota provinsi Batanes Basco pada Sabtu pagi, sebelum keluar dari wilayah Filipina pada Senin pagi.
Filipina mengalami sekitar 20 topan dan badai setiap tahun, banyak dari badai-badai itu yang mematikan.
Pada 2013, Topan Haiyan, yang merupakan salah satu dari siklon tropis terkuat, melanda Filipina dan menyebabkan lebih dari 8.000 orang tewas, hilang dan terluka.
(ameera/arrahmah.com)