KAIRO (Arrahmah.com) – Petugas komunikasi dari kantor regional pemboikotan “Israel” akan mengadakan pertemuan ke-89 mereka di markas Liga Arab pada hari Selasa (18/8/2015), sebagaimana dikutip IND dari alamatonline.net.
Pejabat Liga Arab yang bertanggung jawab atas wilayah Palestina yang diduduki, dan komisaris umum kantor pusat pemboikotan, mengatakan pada hari Senin (17/8) bahwa, petugas bertemu di konferensi yang menghabiskan tiga hari untuk membahas cara pengaktifan boikot Arab “Israel”. Mohamed Sbeeh menunjukkan sejumlah isu seperti, terkait perusahaan milik Arab yang berbeda yang melanggar aturan boikot, dan cara-cara untuk menjatuhkan sanksi kepada mereka. Sejumlah perusahaan AS dengan cabang di “Israel” juga akan dipertimbangkan untuk disanksi. Ia menunjukkan bahwa mereka akan membahas modifikasi prinsip-prinsip boikot umum untuk mengaktifkan mereka.
Menurut Sbeeh, boikot “Israel” adalah salah satu mekanisme yang diadopsi untuk mengekspresikan penolakan Arab dari “praktik dan pelanggaran” “Israel” di tanah Arab yang diduduki. Kampanye boikot Uni Eropa dan AS telah membebani kerugian pada ekonomi “Israel” lebih dari $ 20 miliar, katanya. Boikot oleh negara-negara Arab yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan “Israel” harus ditambahkan agar menambah kerugian zionis penjajah itu.
“Boikot,” jelas Sbeeh, “adalah senjata ekonomi yang diakui secara internasional.” Itu digunakan sebelumnya terhadap rezim Apartheid di Afrika Selatan, katanya.
Kesimpulan dari pertemuan tersebut akan dipresentasikan pada pertemuan mendatang bersama menteri luar negeri Arab pada bulan September. Hal ini diharapkan akan dihadiri oleh seluruh negara-negara Arab yang memiliki hubungan dengan “Israel”. (adibahasan/arrahmah.com)