(Arrahmah.com) – Yaa Salaam, benarlah firman Allah dalam Qur’an Surat An-Nahl ayat 32, Allah berkuasa mewafatkan manusia dalam keadaan yang luar biasa baiknya.
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”.
Sebagaimana kisah nyata yang dialami seorang pemuda yang bertugas sebagai Imam di sebuah masjid di Yordania ketika ia terkena kecelakaan yang mengancam jiwanya. Meski mengalami koma, namun ia ditaqdirkan masih membaca al-Quran seperti kebiasaannya saat menjadi imam shalat. Maasyaa Allah.
Menurut Salam-Online kecelakaan yang menimpa imam muda di salah satu masjid di Yordania itu terjadi pada medio 2012. Ketika dalam keadaan koma tiba-tiba saja pemuda tersebut membaca Al-Quran Al-Karim dalam keadaan tidak sadarkan diri setelah keluar dari ruang operasi bedah. Subhanallah.
Dalam video yang Arrahmah unggah dari Youtube Kamis (13/8) terdokumentasi bahwa ayat Al-Qur’an yang mula dilantunkan Syaikh Nidhal, sesuai keterangan dalam video, adalah Surat Al-Hasyr (59) ayat 18 dan terhenti di pertengahan ayat 21.
Allahu akbar, ternyata ayat 18-20 mengingatkan kaum Mukmin tentang hari Kiamat, dan menjelaskan perbedaan antara penghuni surga dan penghuni neraka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (١٨) وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (١٩) لا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ (٢٠)
18. “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
19. “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
20. “Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.”
Sementara ayat 21 menerangkan tentang keagungan Al-Qur’an, sebagaimana artinya,
- “Sekiranya Kami turunkan Al Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berfikir.”
Sungguh, apa yang terjadi pada Syaikh Nidhal saat ia koma mencerminkan apa saja yang biasa dilakukannya semasa ia sehat. Terlebih amalan kebiasaannya adalah mengimami shalat, maka mulialah masa “sakaratul mautnya” dengan Qur’an. Insyaa Allah.
Pun jika ia wafat, barangkali husnul khatimah mencerminkan kesudahan hidupnya. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pada hadits berikut.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮْﺩٍﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻕُﺍﻟْﻤَﺼْﺪُﻭْﻕُ : ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻳُﺠْﻤَﻊُ ﺧَﻠْﻘُﻪُ ﻓِﻲﺑَﻄْﻦِ ﺃُﻣِّﻪِ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﻳَﻮْﻣﺎً ﻧُﻄْﻔَﺔً، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُﻋَﻠَﻘَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻣُﻀْﻐَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ،ﺛُﻢَّ ﻳُﺮْﺳَﻞُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻤَﻠَﻚُ ﻓَﻴَﻨْﻔُﺦُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﺮُّﻭْﺡَ،ﻭَﻳُﺆْﻣَﺮُ ﺑِﺄَﺭْﺑَﻊِ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ: ﺑِﻜَﺘْﺐِ ﺭِﺯْﻗِﻪِ ﻭَﺃَﺟَﻠِﻪِﻭَﻋَﻤَﻠِﻪِ ﻭَﺷَﻘِﻲٌّ ﺃَﻭْ ﺳَﻌِﻴْﺪٌ. ﻓَﻮَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻَﺇِﻟَﻪَ ﻏَﻴْﺮُﻩُ ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻟَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺣَﺘَّﻰ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬَﺎ ﺇِﻻَّ ﺫِﺭَﺍﻉٌﻓَﻴَﺴْﺒِﻖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏُ ﻓَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻓَﻴَﺪْﺧُﻠُﻬَﺎ ، ﻭَﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻟَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﺣَﺘَّﻰ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬَﺎ ﺇِﻻَّﺫِﺭَﺍﻉٌ ﻓَﻴَﺴْﺒِﻖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏُ ﻓَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻓَﻴَﺪْﺧُﻠُﻬَﺎ ]ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱﻭﻣﺴﻠﻢ ]
Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud radiallahu’anhu, beliau berkata: Kami diberitahu oleh Rasulullah dan beliau adalah orang yang juur lagi terpercaya – Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya telah disempurnakan penciptaan salah seorang dari kalian dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk sperma,kemudian dia menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus kepadanya malaikat, kemudian ditiupkan ruh kepadanya, lalu malaikat tersebut diperintahkan untuk menulis empat perkara; untuk menulis rizkinya, ajalnya dan amalannya dan nasibnya (setelah mati) apakah dia celaka atau bahagia. Demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Dia. Sesungguhnya salah seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya satu hasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga diaberamal dengan amalan ahli neraka,sehingga dia memasukinya. Dan salah seorang di antara kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli neraka, hingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya sehasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga dia beramal dengan amalan ahli surga hingga dia memasukinya.
(HR Bukhari dan Muslim. Shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari di dalam. [Bid’ul Khalqi/3208/Fath]. Muslim di dalam [Al Qadar/2463/Abdul Baqi]).
Inilah maksud kata-kata Imam Al-Ghazali yang mengatakan, “Apa saja perbuatan kita di dunia adalah gambaran perbuatan kita di alam Akhirat nanti.” Betapa malunya kita di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala apabila kita berkelakuan tidak senonoh di hadapan Maliki Yaumiddin nanti. Astaghfirullah.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengobarkan semangat dalam jiwa kita semua untuk melakukan ibadah dan nilai-nilai kebaikan, serta menjauhkan kita semua dari melakukan kemaksiatan. Mudah-mudahan dengan menjaga ketaqwaan, kita dapat berkelakuan dan berkata-kata dengan perkataan terbaik di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala kelak. Aamiin Ya Rabbal ‘Aalamiin. (adibahasan/arrahmah.com)