(Arrahmah.com) – Kabar sangat tak sedap sampai ke wilayah Gaza bahwa atlet asal negara pembantai, pusatnya teroris, pembunuh anak anak dan wanita dan pemerkosa para wanita Palestina yaitu atlet asal Zionis “Israe”l mendapat visa kunjungan ke Indonesia.
Alangkah bijak jika pemerintah Republik Indonesia menolak kehadiran atlet Zionis “Israel”, karena secara langsung telah menyakiti hati umat Islam di Indonesia dan rakyat Indonesia.
Dari beberapa kali agresi Israel atas Gaza baik di tahun 2008, 2012 dan masih tersimpan dibenak kita masih fresh yaitu agresi diakhir tahun 2014 yang telah menelan, menewaskan lebih dari 2200 orang warga sipil dan balita Gaza serta ratusan wanita. Bang Onim menjadi saksi hidup kebrutalan zionis Israel.
Kediaman Bang Onim di Graha Daqu Gaza dimana berkibar bendera republik Indonesia, juga dihancurkan oleh Militer Zionis Israel.
Kini hampir semua negara didunia menola kebiadaban zionis Israel, baikot product Israel pun dikampanyekan. Tapi kabar sangat buruk datang bahwa atlet asal bangsa penjajah zionis “Israel” mendapat visa kunjungan ke Indonesia, kok bisa terjadi?
Biarlah negara republik Indonesia pada pendiriannya yaitu menolak penjajahan di atas dunia, bukannya Indonesia punya undang undang dan aturan yang harus dipatuhi? Yahudi garis keras dengan leluasanya menghadiri acara di Tolikara. Apa rakyat Indonesia dan 200 juta Muslim di Indonesia rela sistem dan aturan di Israel juga akan berlakukan di NKRI? Perlu saya ingatkan bahwa Bangsa Yahudi Israel tidak hanya anti Islam akan tetapi juga anti agama Kristen dan agama2 lainnya #Save NKRI dari sistem Yahudi.
Ingat, Bapak Marty Natalegawa dan bapak Makarim Wibisono Ketua anggota PBB untuk Indonesia pun tidak diijinkan masuk wilayah zionis Israel kok masa atlet asal bangsa Penjajah zionis Israel mendapat visa kunjungan ke Indonesia? Dimana hak dan prikemanusiaan.
Warga Gaza Palestina pun tidak mudah masuk me Indonesia, kok Atlet negara teroris pembantai bocah Palestina bisa dapat visa kunjungan ke Indonesia.
Istriku asal Gaza Palestina dan anak (2 warga negara yaitu Indonesia dan Palestina) anak Abdillah Onim ditolak dan nyaris di deportasi pas tiba di Bandara Soeta Terminal II.
Kata petugas bandara Soetta : mereka ini dideportasi saja malam ini, sembari menunjuk ke arah istri dan putriku.
Pengalaman pribadi, di tahun 2012 bang Onim bersama anak istri berkunjung ke Indonesia, semua berkas sudah siap Alhamdulillah atas bantuan KBRI Kairo. Dalam kunjungan ke berbagai wilayah di Indonesia dalam rangka menghadiri undangan baik NGO maupun pemerintah RI/Kemlu. Kali ini saya dan istri mendapat undangan ke Malaysia, setelah menghadiri udangan ke beberapa daerah di Malaysia, kami pun kembali ke Indonesia. Saya pun tidak mengetahui bahwa harus urus visa kunjungan lagi untuk anak istri. Setiba nya di bandara Soeta, Istri dan putri bang Onim dianggap imigrasi gelap dan dikurung di ruangan khusus. Datang Kepala petugas dan penuh tidak beradab dia mengatakan : mereka ini dideportasi segera malam ini yaitu jam 10 malam WIB.
Mereka tidak sadar bahwa selama saya di Jalur Gaza Palestina, sangat peduli dengan Nasib TKW asal Indonesia hingga saat ini.
Saya pun tidak terima dan mengatakan hati hati kalau bicara, itu anak dan istri saya dan saya Asal Indonesia. Apa tidak kata yang lebih sopan pak, sembari menunjukkan ID card Journalist Internasional. Serentak dia bilang “Oh istri dan anak Bpk Abdillah Onim. Ok kita urus dan tidak perlu dideportasi, ” dia perintahkan ke anak buanya.
Hingga saat ini saja NGO Asal Indonesia yang membawa bantuan ke Gaza tidak diijinkan oleh pemerintah zionis Israel, masa kita terima Atlet Asal bangsa zionis? Saya tidak habis pikir. Kok bisa sih, heran.
Bang Onim yang mendedikasikan waktu dan hidup nya untuk bangsa Palestina, 8tahun sudah wilayah Gaza yang masih di blokade oleh zionis Israel. Akan tetapi sangat di sayangkan, Alangkah malunya Indonesia menerima atlet Zionis “Israel”. Yunani saja pernah menolak atlet asal Zionis “Israel” ikut pertandingan, masa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai nilai hak dan kemanusiaan menerima mereka? Padahal Indonesia dikenal dunia sangat santun, terkenal dengan jumlah muslim terbesar di dunia loh ya.
Perlu di ingat bahwa hingga kini kondisi masjid Al Aqsa Almubarok kiblat pertama umat Islam dunia, termasuk kiblat umat Islam di seluruh Nusantara juga, masih dinodai, diserang oleh Zionis Israel.
Ya Allah..apa yang yang mesti kami jawab jika diakhirat nanti engkau bertanya : apa yang sudah anda perbuat di saat masjid Al Aqsa Almubarok dinodai oleh Yhudi “Israel”? Apa yang engkau lakukan saat Umat ku dan saudara di Palestina di dzolimi oleh musuh Islam yaitu zionis Israel?
Mewakili Muslim Indonesia di Jalur Gaza Palestina, dengan rasa malu dengan sangat menyesal saya ucapkan kepada rakyat Palestina:Tolong maafkan kami. Allah Mustaan//SP News Agency Gaza City Palestina.
Abdillah Onim
Tentang Penulis; Abdillah Onim akrab disapa bang Onim adalah WNI dan Aktivis Indonesia untuk Palestina yang memilih menetap di Jalur Gaza Palestina sejak tahun 2009 hingga detik ini. Dia menghabiskan waktunya dan masa hidup dengan menjadi seorang relawan dimulai dari tahun 2000, pernah ikut dalam berbagai misi kemanusiaan bencana alam baik di Aceh, Gempa Djogja Bantul, Gempa Pangandaran, Pengalengan 2009, Ambon dan Maluku Utara serta beberapa wilayah yang dilanda Gempa bumi termasuk Banjir Jakarta. Dan pertama mengikuti misi Kemanusiaan luar negeri yaitu wilayah Jalur Gaza Palestina di tahun 2009 saat agresi Israel ke Gaza pada akhir tahun 2008 selama 1 bulan dimana lebih dari 1600 orang Gaza tewas akibat di bom oleh pesawat tempur jenis F16.
Pada tahun 2010 juga diberi kesempatan untuk ikut misi kemanusiaan menuju Gaza dengan Jalur laut dengan tujuan utama adalah mengirim bantuan bagi warga Gaza sekaligus mematahkan blokade zionis Israel atas Gaza, akan tetapi kapal yang kami tumpangi di bajak oleh Militer Zionis Israel, tidak hanya membajak kapal akan tetapi semua relawan lebih dari 612 orang dari lebih dari 280 negara yang ikut dalam pelajaran itu di jebloskan kedalam penjara Israel, termasuk bang Onim dan 10 orang lainya Asal Indonesia. Pembantaian luar biasa diatas kapal yang dilakukan oleh Militer Israel, hingga menewaskan 10 orang Aktivis Asal Turkey serta melukai lebih dari 50 orang, 2 diantaranya relawan Asal Indonesia, bahkan militer Zionis Israel berhasil menembak 2 relawan satu kena tembakan bagian dada dan satu bagian tangan.
(*/arrahmah.com)