NEW DELHI (Arrahmah.com) – Salah satu salinan Al-Qur’an tertua di dunia, ditemukan oleh polisi di negara bagian barat daya Karnataka, dan diyakini merupakan salinan Al-Aqur’an pada periode raja Mughal, Akbar, yang ada setidaknya empat abad yang lalu.
“Tidak ada informasi kecuali bahwa salinan Al-Qur’an itu adalah didedikasikan untuk orang-orang suci dari periode itu,” kata sejarawan Prof. Sheikh Ali kepada The Hindu, sebagaimana dilansir onislam, rabu (12/8/2015).
“Meskipun saya telah melihat banyak salinan Al-Qur’an di India, saya belum melihat yang setua ini.”
Salinan Al-Quran berusia 410 tahun, diyakini sebagai yang tertua di anak benua India, ditemukan oleh polisi di distrik Mysuru Karnataka.
Sebuah kelompok membeli salinan Al-Alqur’an itu dari orang yang tak dikenal di Hyderabad yang berniat untuk menjualnya dengan harga Rs. 50 juta rupee, atau sekitar $ 776.754, menurut polisi itu.
“Ketika kami mempelajari mereka yang mencoba untuk menjual buku berharga dengan berbagi video, tim polisi mendatangi mereka di KR Nagar dengan menyamar sebagai calon pembeli,” ungkap Abhinav Khare, Inspektur Polisi distrik Mysuru.
“Salinan Al-Qur’an ini ditulis tahun 1050 dalam kalender Hijriah, atau 1605 Masehi, yaitu sekitar periode ketika raja Mughal mencapai puncaknya di India dan saat Akbar digantikan oleh Jehangir,” tambah sejarawan Ali.
Bulan lalu, fragmen (penggalan) yang dianggap sebagai Al-Qur’an tertua di dunia ditemukan di Universitas Birmingham, dimana para ahli mengatakan bahwa naskah itu berasal dari era Nabi Muhammad (saw), 1.370 tahun yang lalu.
Pengumuman itu menyusul analisis radiokarbon yang membuktikan bahwa penggalan Al-Qur’an itu ditulis pada periode antara 568 Masehi dan 645 Masehi, dengan akurasi 95,4%.
Seminggu kemudian, ulama Saudi mengatakan bahwa Al-Qur’an yang ditemukan di Birmingham bukanlah yang tertua, dan menyangkal pernyataan bahwa penggalan itu ditulis selama era Nabi Muhammad (saw).
(ameera/arrahmah.com)