NEW DELHI (Arrahmah.com) – Mendapat perlindungan dalam Islam, kelompok keluarga Hindu Dalit dari desa Bhagana kabupaten Hisar memutuskan untuk memeluk Islam di Jantar Mantar, New Delhi pada Sabtu (8/8/2015), menurut sebuah surat kabar lokal Hindustan Times, sebagaimana dilansir oleh onislam.
“Kami sama sekali tidak merasa seperti menjadi bagian dari agama Hindu. Orang-orang kasta atas (Jat) di desa kami selalu memperlakukan kami seperti jika kami bukan manusia. Jadi apa gunanya untuk memeluk agama seperti itu?” Ungkap Virendrar Bagoriya, Presiden Bhagana Kand Sangharesh Samiti.
Pemimpin dari keluarga Dalit yang terkenal telah menghadapi berbagai bentuk diskriminasi yang terus menerus antara suku-suku lainnya.
Saat berbicara dengan Hindustan Times melalui telepon dari New Delhi, pemimpin Dalit menduga adanya perasaan keterasingan dari agama Hindu, dan kegagalan pemerintah kabupaten untuk mengatasi kekhawatiran mereka dan sikap acuh tak acuh dari pemerintah negara bagian yang menyebabkan mereka tidak ada pilihan selain mencari perlindungan dalam Islam.
Selama lebih dari tiga setengah tahun kelompok ini telah menyuarakan keluhannya kepada pemerintah daerah, dan juga terkait kekejaman yang mereka alami dari pihak kasta Hindu atas.
Kekejaman lain yang mereka alami termasuk kegagalan polisi dan pihak berwenang setempat untuk membawa para pelaku geng pemerkosaan ke pengadilan.
Mereka juga menuding bahwa pihak polisi dan pemerintah kabupaten mencoba untuk menutupi setiap kesalahan yang dilakukan oleh Jat terhadap kelompok Dalit di desa itu.
“Selama bertahun-tahun, kami terus mengalami penindasan yang dilakukan oleh “dabangs” [istilah yang mereka gunakan untuk Jat) di desa kami. Mereka merampas tanah kami dan memperkosa gadis-gadis kami. Alih-alih mengambil tindakan terhadap mereka, pemerintah kabupaten malah menjebloskan orang tua kami ke penjara dengan tuduhan palsu bahwa mereka terlibat pencurian dan dakwaan lainnya,” kata pemimpin Dalit yang lain, Rampal Jhanda.
Dia menambahkan, “Kami telah putus harapan untuk bisa mendapatkan keadilan dari pemerintah Kongres sebelumnya, yang dipimpin oleh Bhupinder Singh Hooda. Tapi dengan adanya perubahan pejabat, kami berpikir bahwa pemerintahan BJP dibawah pimpinan Manohar Lal Khattar akan memberikan keadilan untuk kami. Tapi Khattar tidak lebih baik dari pendahulunya.”
Times of India melaporkan bahwa keluarga Hindu Dalit dari Bhagana telah melakukan protes di luar sekretariat Hisar dan Jantar Mantar sejak Mei 2012, yang menyerukan untuk menindak anggota Khap Panchayat yang memprovokasi warga kasta atas di desa itu terhadap mereka.
Proses ikrar syahadat dilakukan di bawah pengawasan kelompok pemimpin agama dari New Delhi di bawah pengawasan Dr Abdul Razzaq, kantor organisasi Muslim yang berbasis di New Delhi.
“Setelah berkonsultasi dengan semua keluarga (Dalit), kami telah mengorganisir program ini. Dr. Razzaq juga telah mengunjungi Bhagana untuk mengetahui pola pikir warga. Oleh karena itu kami menetapkan 8 Agustus sebagai hari untuk upacara pengucapan syahadat,” kata Bagoria.
(ameera/arrahmah.com)