DAMASKUS (Arrahmah.com) – Innalillaahi wainna ilaihi raaji’uun, Muslimin se-dunia kehilangan Syaikh Wahba Zuhayli di usianya yang ke-83 tahun. Ia merupakan seorang ulama Suriah dan ahli ilmu fiqih terkenal.
Ulama besar Ahlusunnah wal Jama’ah asal Suriah yang terkemuka di dunia Islam itu telah meninggal dunia pada Sabtu sore (8/8/2015). Demikian all4syria.info melansir Ahad (9/8).
Ia juga merupakan seorang anggota dewan ahli di sejumlah akademi fiqh, seperti di Mekah, Jeddah, India, Amerika, Sudan, dan lainnya. Sementara di Suriah, Syaikh Zuhayli menjabat kepala jurusan fiqih, fakultas Syariah, Universitas Damaskus.
Syaikh Zuhayli telah mengukir banyak prestasi, salah satunya adalah penghargaan sebagai tokoh Islam terbaik dalam acara menyambut tahun baru Hijriah yang diadakan pemerintah Malaysia pada tahun 2008.
Ia dilahirkan pada tahun 1932 di kota Rif Damaskus. Saat muda, ia menuntaskan pendidikannya di fakultas Syariah Universitas Al-Azhar, Mesir, dengan predikat sebagai lulusan terbaik. Selain di Al-Azhar, Syaikh Zuhayli juga mendapatkan gelar License (Lc.) ilmu syariah dan hukum dari Universitas Ain Syams, Kairo.
Pada tahun 1957 ia meraih gelar Master dari Universitas Kairo. Sementara gelar doktoralnya diraih pada tahun 1963, dengan predikat summa cumlaude.
Terkait revolusi di tanah kelahirannya, Syaikh Zuhayli merasa prihatin dengan kondisi Suriah saat ini. Kepada media Middle East ia pernah menyayangkan insiden pembunuhan, pengusiran, pengungsian (yang dilakukan pemerintah Assad) terhadap rakyat Suriah. ” Warga Suriah saat ini terbagi antara pendukung sistem yang sedang memrintah, yang menyanyikan perpecahan Suriah, dan penduduk yang menderita akibat kondisi sekarang juga menjadi subjek pelecehan, pengusiran, dan pembunuhan bersebab keistiqomahan mereka terhadap posisinya (aqidah Sunnah).”
Syaikh Zuhayli menekankan bahwa ia tidak akan meninggalkan Suriah dan akan meneruskan tugas keilmuannya dan keagamaannya. Ia juga mengajak semua ulama di seluruh dunia untuk membantu dan mendukung rakyat Suriah agar segera mendapatkan dan menikmati kemerdekaan yang dicita-citakannya. Begitu ujarnya dalam wawancara dengan kantor berita Ashrq Al-Awsat.
اللهم اغفر له وارحمه و عافه واعف عنه وأكرم نزله ووسع مدخله واجعله من زمرة أهل الجنة
(adibahasan/arrahmah.com)