(Arrahmah.com) – Satu tahun yang lalu, tepatnya 1 Ramadhan 1435 H, Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin kelompok “Daulah Islamiyah” atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, telah mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah kaum muslimin. Ia dan jama’ah yang mengusungnya itu mengklaim bahwa mereka telah menjadi khilafah baru yang menaungi seluruh kaum muslimin dunia.
Pada awal kemunculannya di Irak, para pendiri kelompok ini mendeklarasikan diri sebagai Daulah Islam Irak, atau Islamic State of Irak (ISI), upaya ini mendapat sambutan positif dari elemen jihad di dalam dan luar Irak pada saat itu. Sambutan dan kehebohan luar biasa terjadi akibat kemunculan Daulah Islam baru ini di seantero Irak. Berbagai faksi dan elemen berbondong-bondong membaiat Abu Umar Al-Baghdadi rahimahullahu, amir pertama Daulah Islam Irak.
Ternyata, euforia berlebihan mengantarkan rentannya infiltrasi ke dalam Daulah Islam Irak di saat itu. Berselang waktu, maka satu persatu amir dan para petinggi serta para pendiri Daulah Islam Irak gugur –syahid insyaAllah– akibat gempuran pesawat tempur dan drone-drone salibis Amerika. Kekosongan di puncak kepemimpinan ini berhasil dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang sedari awal hanya mencari kepentingan dengan masuk ke dalam tubuh Daulah Islam Irak. Setelah sempat vakum dan hilang kabarnya selama berbulan-bulan, Daulah Islam Irak kembali muncul dengan memperkenalkan amir baru mereka yang bernama “Abu Bakar Al-Baghdadi”.
Ketika revolusi kaum muslimin Suriah dimulai, berbagai faksi jihad bermunculan dan berdatangan untuk menolong kaum tertindas di bumi Syam. Yang paling mencengangkan adalah kemunculan mengejutkan Daulah Islam Irak di Suriah yang notabenenya bukanlah wilayah perang dan jihad mereka. Untuk melegalisir keberadaannya di Suriah, mereka mendeklarasikan diri sebagai Daulah Islam Irak dan Syam, atau Islamic State Irak and Sham (ISIS), di sinilah awal mereka menunjukkan jati diri dan sifat asli mereka yang selama ini tersembunyikan.
Berbagai reaksi bermunculan mulai dari dukungan dan baiat hingga penolakan bahkan pengusiran pun mulai terjadi. Amir Al-Qaeda, Syaikh Aiman Az-Zhawahiri, akhirnya angkat bicara mengenai masa depan jama’ah ini. Sebagai amir beliau menekankan dan memerintahkan Abu Bakar Al-Baghdadi yang telah memberikannya baiat untuk kembali ke Irak dan fokus berjihad di sana.
Namun, jawaban yang diberikan Al-Baghdadi malah sangat mencengangkan dan menelanjangi dirinya sendiri, ia membatalkan baiatnya atas Syaikh Aiman Az-Zhawahiri tanpa alasan yang syar’i. Lalu bebarapa saat setelah itu, ia muncul di Irak dan mendeklarasikan diri sebagai khalifah kaum muslimin seantero dunia.
Pasca setahun sepak terjang dan petualangan liar khilafah ala Al-Baghdadi dideklrasikan, apa saja dampak yang terjadi pada kaum muslimin dan mujahidin khususnya? Untuk mengetahui jawaban pertanyaan itu, Muqawamah Media pada Jum’at (7/8/2015) mempublikasikan terjemahan surat terbuka berikut yang ditulis oleh Syaikh Abu Qatadah Al-Filisthini kepada Abu Bakar Al-Baghdadi pasca satu tahun deklarasi khilafah versinya.
Surat Terbuka Untuk Abu Bakar Al-Baghdadi Pasca Satu Tahun Deklarasi Khilafah
Oleh: Syaikh Abu Qatadah Al-Filisthini Hafidhahullahu
بسم الله الرحمن الرحيم
Hanyalah kepada Allah kita berlindung, dan segala puji hanya milik Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya sekalian.
Amma ba’du:
Kepada Abu Bakar Al-Baghdadi!
Iya, saya menulis surat ini untukmu, sedangkan saya belum mencabut fatwa akan wajibnya memerangi kalian, itu karena kalian masih berada di atas jalan yang telah dilalui oleh para pendahulu kalian kaum Khawaraij Mariqin. Dan Anda tahu bahwa saya tidaklah menyelisihi kalian karena dunia atau kerena adanya kepentingan, bukan pula karena hawa nafsu, sungguh apa yang saya ucapkan atas kalian adalah kalimat-kalimat yang akan saya pertanggung jawabkan kelak di hadapan Rabb saya.
Yang telah saya ucapkan pada kalian adalah seruan “Kemarilah! Mari kembali pada kaidah-kaidah syariat!” Apakah ucapan ini adalah hawa nafsu dan kejahilan!? Jika saya merenungi keadaan diri saya, maka saya mendapati bahwa dien saya adalah sebagaimana dien-nya kaum muslimin yang tidak mengafirkan sesama muslim karena berdasarkan prasangka, syubhat dan kerena membela kepentingan pribadi/kelompok. Saya juga tidak mau menghalalkan darah dan jiwa seorangpun dari kalangan kaum muslimin. Disinilah dasar perselisihan saya dengan kalian, dan hal ini masih berlaku sampai sekarang. Kemudian saya lagi-lagi kembali menyelisihi kalian, kali ini dalam perkara pendeklarasian khilafah kalian, dan klaim Anda bahwa Anda adalah khalifah bagi seluruh kaum muslimin.
Anda telah menjadikan kelompok Anda sebegai representasi kepemimpinan umat Islam, kemudian Anda telah membatalkan semua jama’ah dan harakah yang berjihad di jalan Allah sehingga mereka mau mentaati Anda dan bergabung ke dalam khilafah Anda, khilafah yang Anda deklarasikan tanpa pernah mengajak mereka untuk bermusyawarah sebelumnya. Padahal, Anda tidaklah mampu menunaikan hak mereka (jika mereka berbaiat) walaupun mungkin mereka dapat menunaikan hak Anda dan mau mentaati Anda.
Maka saya ingin berkata pada Anda, pada seseorang yang saya yakini masih mengerjakan shalat, dan senantiasa membaca ayat-ayat Allah dalam setiap shalatnya:
إياك نعبد وإياك نستعين
“Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon perlindungan”
Semoga ayat-ayat Allah yang Anda baca di setiap shalat Anda dapat memberikan dampak kebaikan pada diri Anda, sehingga mendorong Anda untuk bertaubat dari apa yang telah Anda perbuat, dari perkara-perkara yang akan saya sebutkan dalam surat terbuka ini.
Sungguh saya bukanlah orang yang mengemis terhadap taubatnya seorang penjahat dari kejahatannya, atau orang dhalim dari kedhalimannya, atau orang dungu dari kedunguannya. Dan sungguh saya sangat yakin bahwa Anda akan menjadi orang yang paling mengakui akan kebenaran argumen saya dalam surat ini, jika Anda memang memahami apa yang sedang bergulir di lapangan nyata, dan jika Anda mengikuti perkembangan yang terjadi negeri-negeri kaum muslimin baik berupa peristiwa dan fenomena-fenomena terkini. Bukankah Anda adalah orang yang telah menjadikan dirinya sendiri sebagai tameng pelindung bagi seluruh kaum muslimin, melindungi mereka dari syaitan dan dari semua musuh (Sehingga Anda wajib mengetahui keadaan terkini umat Islam –pent)!
Telah lebih satu tahun semenjak Anda mendeklarasikan diri sebagai khalifah kaum muslimin, berbagai peristiwa-peristiwa besar sangat banyak terjadi satu tahun terakhir. Berhentilah sejenak untuk merenung di hadapan Allah, dan evaluasilah pendeklarasian khilafah Anda apakah ia berdampak positif atau berdampak buruk!? Apakah Anda mendapati khilafah Anda ini sebagai rahmat bagi kaum muslimin keseluruhan? Apakah ia menghasilkan kebaikan bagi jihad dan perjuangan mujahidin? Atau ia malah menjadi keburukan dan bala bagi Islam dan kaum muslimin serta mujahidin khususnya!?
Mungkin saja Anda akan menjawab saya dengan: “Lihatlah sekarang kami sedang memerangi kaum zindiq dan murtaddin di Irak!” Maka saya ingin bertanya apakah jihad melawan kaum zindiq dan murtaddin di Irak baru dimulai setelah deklarasi khilafah Anda? Jihad di Irak adalah warisan penuh berkah dan rahmat dari jama’ah-jama’ah jihad kaum muslimin sebelum deklarasi Anda! Anda bukanlah pencetus jihad di sana, begitu pula khilafah Anda bukanlah yang memulainya!
Kebaikan apa yang telah Anda berikan untuk jihad di berbagai tempat dan di berbagai medan? Bukankah Anda dan deklarasi khilafah Anda telah memecah jama’ah-jama’ah yang dahulu bersatu padu di bawah kepemimpinan seorang pemimpin? Dan Anda telah berhasil menimbulkan perpecahan di antara mereka, yang mana perkara ini hanya akan menyenangkan syaitan dan wali-walinya!?
Renungkanlah dengan sisa akal dan sisa dien yang masih ada bagi seseorang yang masih melaksanakan shalat! Kebaikan apa yang telah diberikan oleh deklarasi khilafah Anda bagi jihad dan mujahidin? Saya tidak bertanya apa yang telah Anda berikan bagi kaum muslimin!?
Apakah khilafah Anda telah melahirkan para lelaki kesatria sebagaimana khilafah yang lurus yang didirikan oleh umat Islam terdahulu?
Apakah khilafah Anda telah membebaskan area baru bagi mujahidin? Ataukah Anda bersama para petinggi dan tentara Anda selama ini hanyalah sedang membebaskan wilayah yang sejatinya telah bebas dan merebut wilayah tersebut dari tangan mujahidin!?
Bahagiakah Anda dengan baiat di sana-sini atas Anda? Apakah mereka yang membaiat Anda merupakan bahan bakar baru bagi jihad atau malah menjadi pelemah jihad? Bukankah yang kini terjadi adalah musibah, di mana orang-orang yang membaiat Anda malah memerangi mujahidin sebagaimana yang terjadi di setiap wilayah yang fitnah khilafah Anda merongrong jihad di sana!?
Wahai Anda yang bergelar Doktor dalam ilmu qiraat Al-Qur’an, benarkah Anda bahagia dengan orang-orang yang belum dikenal dan diketahui keadaan mereka yang mana mereka mengumumkan bahwa wilayah mereka telah tunduk di bawah kekuasaan khilafah Anda!?
Benarkah Anda meyakini bahwa Anda memiliki wilayah di Haramain, Yaman, Libya dan Khuarasan secara nyata?
Apakah di wilayah-wilayah itu telah ditegakkan syariat dan kaum muslimin hidup aman di sana dengan harta dan dien mereka yang terjaga, dan mereka hidup di bawah kekuasan Anda dan tunduk terhadap kekuasaan Anda?
Ataukah mereka hanya kelompok sel-sel kecil yang dibentuk untuk memerangi para petinggi mujahidin dan untuk meruntuhkan mujahidin?
Seperti inikah gambaran wilayah khilafah dalam akal dan logika Anda?
Syaitan mana yang telah memandu Anda untuk membentuk gambaran semacam ini, dan syaitan mana yang membuat makar atas Anda dengan makar ini?
Atau Andalah orang pertama yang akan menanggung konesekuensi semua ini kelak di hari kiamat?
Sadarlah Anda wahai lelaki, sejauh ini apa yang telah khilafah Anda capai hanyalah menawan para wanita, dan kalian berbangga dengan itu! Sedangkan prestasi lain yang paling menonjol yang telah kalian capai adalah keberhasilan kalian membunuh mujahidin, lagi-lagi kalian berbangga dengan itu dengan klaim kalian bahwa mujahidin yang kalian bunuh adalah kuffar dan murtaddin!
Saya ingin mengingatkan Anda: Jangan lagi berani Anda katakan “Kamillah yang berjihad di Irak!” karena sungguh telah ada yang mendahului Anda. Jihad Irak bukanlah buah dari khilafah Anda, dan ia bukan bagian dari kalian. Jihad di Irak adalah warisan kebaikan para kesatria dan pimpinan jihad yang telah kalian umpat dan hina dengan kata-kata yang paling kotor, dan kalian gelari mereka dengan seburuk-buruk sebutan. Kini kalian rampas warisan mereka untuk kalian, dan kalian balas budi mereka dengan cara keji, baik dengan umpatan, pengkafiran, tabdi’ bahkan pembunuhan.
Ingatlah keadaan Anda seandainya bukan karena jama’ah-jama’ah jihad yang Anda kafirkan mereka dan sesatkan para pemimpinnya saat ini, maka dari mana “jihad di Irak” yang Anda gadang-gadang bersama khilafah Anda akan ada saat ini?
Telah berlalu satu tahun, orang yang berakal pasti mengintropeksi dirinya dan mengevaluasi amalannya. Renungkanlah ungkapan yang bijak ini:
“Dari buah hasil perjuanganlah kamu dapat mengenal mereka. Maka apa yang telah kau berikan selain memecah barisan mujahidin, membunuh mereka, membuat makar atas mereka, dan memburu orang-orang terbaik di antara mereka untuk kau bunuh!”
Sebagian orang-orang pilihan di antara kalian berkata: “Kami akan membebaskan Roma!” Bagaimana kalian dapat katakan ini sedangkan yang kalian perangi adalah kaum muslimin, dan kalian saling bersinergi dengan kaum kuffar! Apakah seperti ini permulaan untuk merebut pusat perbendaharaan Salib sebelum merebut Roma?
Sesungguhnya antara kalian dan kaum muslimin terdapat jurang pemisah. Jalan keji yang kalian tempuh yang diilhami dari bisikan syaitan telah menjadikan manusia bergabung dengan kalian karena mereka takut bukan karena cinta, mereka bergabung dengan kalian dengan cara buruk dan keji. Walaupun kalian telah berhasil menaklukkan kota-kota menjadi wilayah kekuasan kalian, maka sungguh tidak ada masa depan yang cerah bersama kalian, bahkan bala Allah-lah yang akan kalian peroleh. Sungguh hari demi hari kini berlalu, dan kalian semakin melemah dan rapuh.
Dan Anda, iya Anda yang telah menyangka bahwa diri Andalah yang paling berhak menyandang gelar yang tidak boleh diraih oleh orang lain; sungguh Anda tidak memenuhi makna khilafah yang anda sangat terobsesi padanya, sebaiknya Anda bawa bendera Anda ke Baitul Maqdis tidak perlu jauh-jauh ke Roma!
Penutup:
Tidak ada satupun orang yang dapat menjamin dirinya dalam perkara taubat, baik secara hukum atau jaminan orang lain. Maka perkara ini sekarang berada di tangan Anda, renungkanlah kalimat: “Tidak ada taubat bagi pelaku bid’ah!” Anda mampu berusaha menyelamatkan diri Anda dari azab neraka, yang mengancam anda akibat kejahatan yang telah diperbuat tangan Anda dengan menumpahkan darah kaum muslimin, memecah belah barisan, penghasutan, hukum-hukum batil yang keluar dari mulut anggota Anda, dan sunnah jahil yang diterapkan oleh pengikut Anda (yang mana dosanya terus mengalir kepada penggagasnya yang pertama dan pemberi contoh -pent).
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam.
Ditulis oleh: Syaikh Abu Qatadah Umar bin Mahmud hafizhahullah
(aliakram/arrahmah.com)