YANGON (Arrahmah.com) – Hujan muson telah menyebabkan ratusan orang meninggal di seluruh Asia, ungkap otoritas setempat, Senin (3/8/2015), saat tim penyelamat bergegas untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di India, Pakistan dan Myanmar setelah banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut, sebagaimana dilansir oleh Arab News.
Pihak berwenang di India mengatakan bahwa lebih dari 120 orang tewas di seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir, sementara itu lebih dari satu juta orang telah terlantar akibat hujan yang diperburuk oleh siklon yang bergerak melalui Teluk Benggala pekan lalu.
Pada hari Senin, tim penyelamat kembali melakukan pencarian ke desa-desa setelah hujan menyebabkan longsor di negara bagian timur laut terpencil India, Manipur, di mana seorang pejabat mengatakan bahwa sejauh ini telah ada empat jenazah yang berhasil ditemukan di dusun yang tertimbun bukit yang longsor.
Di Myanmar, hujan musiman yang berat – ditambah dengan Cyclone Komen – sejauh ini telah menewaskan 46 orang dan berdampak terhadap lebih dari 200.000 orang, dimana sejumlah bagian negara itu dilanda banjir setinggi atap rumah.
Pemerintah telah menetapkan empat wilayah sebagai ” daerah yang terkena bencana nasional” di Myanmar bagian tengah dan barat, di mana penduduk desa itu terpaksa menggunakan kano dan rakit darurat untuk bisa menyelamatkan diri dari air yang semakin tinggi.
Ribuan orang lainnya sudah berada di kamp-kamp pengungsi, termasuk di distrik Kalay wilayah Sagaing, di mana warga menceritakan bahwa banjir dahsyat yang tidak biasa ini merendam rumah mereka dalam beberapa jam.
“Kami telah kehilangan semua yang kami miliki. Rumah kami masih terendam banjir,” Htay Shein, (62), mengatakan kepada AFP dari tempat penampungan sementara di Kalay.
“Kami telah melihat banjir, tetapi tidak pernah seperti ini sebelumnya.”
Seorang fotografer AFP di daerah itu mengatakan bahwa banjir belum juga surut pada Senin pagi (3/7), dimana banyak orang berusaha menyelamatkan diri ke zona aman dengan menggunakan rakit darurat yang terbuat dari ban bekas, kayu dan botol plastik besar.
PBB mengatakan bahwa sungai yang meluap mengancam lebih banyak wilayah di negara itu.
“Logistik sangat sulit. Tim survei mengalami kesulitan untuk mencapai daerah bencana,” kata Pierre Peron, juru bicara Myanmar untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.
Hujan yang menyebabkan banjir juga menghantam negara bagian barat Rakhine, yang menjadi tuan rumah bagi sekitar 140.000 orang yang mengungsi, terutama Muslim Rohingya, yang tinggal di kamp-kamp pesisir yang pernah dilanda kerusuhan mematikan tahun 2012 antara kelompok minoritas Muslim dan Buddha.
Sejauh ini sebanyak 116 orang meninggal di Pakistan akibat banjir.
Ahmad Kamal, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pakistan, mengatakan bahwa lebih dari 850.000 orang telah terkena dampak banjir tahun ini.
Puluhan orang juga tewas di Nepal dan Vietnam akibat banjir dan tanah longsor.
(ameera/arrahmah.com)