TEHERAN (Arrahmah.com) – Iran dihantam gelombang panas yang dahsyat dengan suhu mencapai hampir 70C yang melintas di Timur Tengah.
Suhu panas dengan temperatur 50C juga menghantam Irak, di mana para pejabat terpaksa menyerukan untuk libur kerja selama empat hari karena cuaca yang terlalu panas.
Di kota Iran Bandar Mahshahr, mengklaim bahwa ini merupakan salah satu suhu panas tertinggi yang pernah tercatat di kota itu.
Indeks panas ini direkam oleh sekelompok ahli cuaca yang memprediksi bahwa Iran akan menderita temperatur terpanas yang pernah dialami manusia.
“Ini merupakan pengamatan iklim paling luar biasa yang pernah saya lihat dan iklim paling ekstrem yang pernah terjadi di dunia,” kata meteorologis dari AccuWeather, Anthony Saglia, sebagaimana dilansir oleh The Telegraph, Ahad (2/8/2015).
Gelombang panas yang menghantam Iran ini hanya beberapa derajat lebih rendah dari indeks panas tertinggi yang pernah terjadi di Dhahran, Arab Saudi pada tanggal 8 Juli 2003, yaitu 178F (81C).
Di negara-negara tetangganya seperti Irak, pemerintah telah mendesak warga untuk minum banyak air dan menjauh dari sengatan matahari di tengah kekhawatiran bahwa mereka bisa terkena dengan apa yang para ahli sebut sebagai “kubah panas” yang bergejolak di Timur Tengah.
Suhu panas yang ekstrim itu telah memperburuk pasokan listrik dan air, serta membuat panas terik menjadi lebih tak tertahankan.
Warga bagian selatan negara itu telah menyalakan AC sedingin mungkin, sedangkan yang lebih beruntung di antara mereka telah melarikan diri ke pantai terdekat dalam upaya untuk mendinginkan diri.
(ameera/arrahmah.com)