GAZA (Arrahmah.com) – Lebih dari 100 guru Palestina di Jalur Gaza akan diberikan izin untuk meninggalkan wilayah terkepung itu untuk melamar pekerjaan di Qatar, Administrasi Sipil “Israel” dan pejabat Palestina mengatakan pada Senin (27/7/2015), sebagaimana dilansir oleh Ma’an News Agency.
Koordinator Urusan Pemerintahan Daerah “Israel” (COGAT) mengatakan bahwa koordinasi telah diberikan kepada 169 guru untuk meninggalkan Gaza melalui perlintasan Erez dan Jembatan Allenby pada 28 Juli.
Muhammad Mushtaha, direktur Pariwisata, Perjalanan dan Urusan Haji Mushataha mengatakan bahwa rencana perjalanan telah dipersiapkan bagi lebih dari 100 guru itu, termasuk 69 perempuan, untuk meninggalkan Gaza menuju Amman untuk ikut tes dan menjalani wawancara untuk mendapatkan kesempatan kerja di negara Teluk itu.
Bis akan berangkat dari kantor pusat perusahaan pariwisata itu di Gaza dan membawa para guru itu menuju persimpangan Erez dan kemudian menuju perbatasan Jembatan Allenby yang dikendalikan oleh “Israel” di Tepi Barat yang diduduki.
Kantor perwakilan Qatar untuk Jalur Gaza dan kepala Komite Rekonstruksi Gaza, Muhammad al-Ahmadi, akan menindaklanjuti hal tersebut sesuai dengan prosedur yang diperlukan untuk memfasilitasi agar para guru tersebut bisa memasuki Qatar melalui Yordania.
Al-Ahmadi mengatakan bahwa Amir Qatar Tamim Bin Hamad al-Thani menyetujui pekerjaan mengajar itu untuk memberikan peluang kerja bagi warga Gaza.
Duta Besar Palestina mengumumkan bulan lalu bahwa Qatar mengambil langkah-langkah praktis untuk menciptakan kesempatan kerja hingga 20.000 orang Palestina.
Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah awalnya bertemu dengan Amir Qatar pada bulan Januari 2014 untuk meminta Qatar agar memungkinkan warga Palestina bekerja di sana untuk membantu mengurangi tingkat pengangguran di Palestina.
Ada sekitar 20.000 warga Palestina yang sudah bekerja di Qatar yang telah tinggal di sana selama puluhan tahun.
(ameera/arrahmah.com)