PARIS (Arrahmah.com) – Perancis telah melihat kenaikan yang mengkhawatirkan dalam aksi kekerasan anti-Muslim di seluruh negeri itu sejak Januari.
Dewan Perancis untuk Agama Islam memperingatkan peningkatan serangan dan ancaman Islamofobia di Perancis selama enam bulan pertama tahun ini, yang meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun 2014, sebagaimana dilansir oleh Muslim Village, Jum’at (24/7/2015).
Menurut laporan itu, sekitar lima juta Muslim, sebagian besar dari Afrika Utara, tinggal di Perancis, menempati peringkat pertama untuk jumlah Muslim di negara-negara Eropa.
Kepala Dewan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Al Jazeera, Jum’at (24/7/2015), mengungkapkan bahwa jumlah aksi dan ancaman anti-Muslim terhitung sebanyak 274 pada paruh pertama 2015, sedangkan pada periode yang sama tahun 2014 tidak lebih dari 72 kasus.
Sejak serangan Paris, berapa masjid telah dirusak oleh granat, tembakan, serta toko milik Muslim dibakar, kata Zekri, kepala sebuah Observatorium di Paris.
Zekri menuding politisi Perancis menjadi “acuh tak acuh” terkait serangan terhadap Muslim. Dia juga mengkritik beberapa politisi yang ikut serta dalam “pidato provokatif”.
Menurut Zekri, angka ini tidak mencerminkan jumlah yang sebenarnya dari serangan Islamophobia dan ancaman terhadap Muslim di Perancis, mengingat bahwa banyak Muslim yang tidak melaporkan serangan yang dilakukan terhadap mereka kepada polisi.
(ameera/arrahmah.com)