TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Seorang anggota dewan Hamas, Hasan Yusuf, telah mengatakan bahwa masih ada sekitar 100 tawanan politik saat ini yang sedang ditahan oleh Otoritas Palestina (PA) meskipun tahanan itu baru saja dibebaskan, kantor berita Safa melaporkan, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Jum’at (24/7/2015).
Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan pada Kamis (23/7), Yusuf menuntut Otoritas Palestina untuk segera membebaskan semua tahanan politik dan berhenti mengganggu “anggota gerakan Islam”.
Yusuf juga menuntut pelaksanaan dan penerapan file rekonsiliasi, khususnya yang berkaitan dengan peran Dewan Legislatif dan kerangka kerja utama PLO.
Kami membutuhkan hal itu untuk menilai periode sebelumnya, terutama jalan rekonsiliasi, dan mencoba untuk mencapai konsensus umum Palestina terhadap apa yang harus dilakukan untuk menjaga stabilitas hak-hak dan konstanta kami dan tidak mengorbankan mereka dalam keadaan apapun; selain merangkul kelompok perlawanan, dalam segala bentuknya, dalam menghadapi tantangan ‘Israel’,” katanya.
Seperti pengumuman “Israel” baru-baru ini yang mengatakan bahwa “Israel” tidak akan ragu untuk menahan kembali tawanan yang dibebaskan selama pertukaran kesepakatan dengan Gilad Dhalit.
Yusuf mengatakan: “Pendudukan [Israel] melanggar semua janji-janji yang dibuat dalam kesepakatan. Pendudukan tidak menghormati perjanjian apapun, dan tidak tahu tentang persyaratan atau janji.”
“Penangkapan ini datang untuk memprovokasi dan menekan tawanan Hamas, sehingga pendudukan dapat memperoleh informasi mengenai tentara “Israel” yang hilang di Jalur Gaza,” tambah Yusuf.
(ameera/arrahmah.com)