JAKARTA (Arrahmah.com) – Dalam menghadapi teroris Kristen yang dengan brutal menyerang umat Islam yang sedang shalat Idul Fitri 1436 H dan membakar masjid Baitul Muttaqin di Tolikara Papua, Ustadz Abu Jibriel, Wakil Amir Majelis Mujahidin mengingatkan agar para ulama dan pemimpin umat Islam harus bijak ,cerdas dan bersatu padu mengahadapi hal ini.
“Berani harus dikontrol dengan kecerdasan. Jangan sampai kasus ini akan menambah deretan para ulama yang dipenjarakan,” ulasnya
Abah, demikian ustadz Abu Jibriel biasa disapa, mengajak semua komponen umat untuk bangkit melakukan perlawanan dengan cerdas, yakni mengamalkan Al Quran surat Al Anfal (8) ayat 60-65.
“Bersiaplah untuk sambut seruan jihad yang penuh barakah,” tegasnya.
Al Quran surat Anfal (8) ayat 60-65, tarjamah tafsiriyahnya adalah sebagai berikut:
Wahai kaum mukmin bersiap dirilah kalian untuk menghadapi kaum kafir dengan segenap kemampuan kalian dan dengan pasukan berkuda untuk menimbulkan ketakutan pada musuh-musuh kalian dan orang-orang di luar mereka. Kalian tidak tahu kekuatan mereka, tetapi Allah mengetahui kekuatan mereka. Harta apa saja yang kalian telah dermakan untuk mendanai jihad untuk membela Islam, niscaya Allah akan memberikan pahala kepada kalian, dan kalian tidak akan diperlakukan zhalim.
Wahai Muhammad, jika kaum kafir menginginkan perdamaian, maka hendaklah engkau menerima keinginan mereka itu, dan bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui keinginan mereka.
Wahai Muhammad sekiranya kaum kafir hendak memperdayakan kamu, cukuplah Allah menjadi penjamin keselamatan kamu. Allah adalah Tuhan yang menguatkan hatimu dengan memberikan pertolongan kepadamu dan kepada kaum mukmin.
Allah lah yang menyatukan hati orang-orang mukmin. Wahai Muhammad sekiranya kamu membelanjakan semua kekayaan yang ada di bumi ini untuk menyatukan hati kaum mukmin, niscaya kamu tidak akan dapat melakukannnya, tetapi Allah lah yang menyatukan hati mereka. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Wahai Nabi, cukuplah Allah menjadi penolong kamu dan penolong sebagian orang mukmin yang mengikuti kamu.
Wahai Nabi, bangkitkanlah semangat kaum mukmin untuk berperang! Jika ada dua puluh orang mukmin yang sabar menghadapi musuh niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir. Dan jika ada seratus orang mukmin yang sabar niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena kaum kafir adalah kaum yang tidak mau mengerti bahwa Allah Mahakuasa.
Lebih jauh Abah mengungkapkan, kasus brutal teroris Kristen ini tidak lepas dari permainan inteljen untuk melestarikan proyek Densus 88 pada isu terorisme, agar terus hidup dan menjadi lahan subur untuk mendapatkan dana yang berlimpah ruah.
“Jika kasus ini tidak segera ditindak dengan adil dan bijak oleh Polri, dikhawatirkan yang akan menjadi mangsa kekejaman adalah umat Islam dan para ulama Mujahidin. Apalagi dengan adanya agama Jin yang disponsori oleh pemerintah Jokowi-JK yang cendrung kepada Kristen,Syiah dan komunis. Keadaan ke depan akan lebih mencekam dari sebelumnya,” Abah mengkhawatirkan. (azmuttaqin/arrahmah.com)