LONDON (Arrahmah.com) – Siswa berusia 10 tahun itu memperlihatkan kartu di depannya yang menunjukkan gambar ikan. “Samak,” katanya tegas.
Dia dan teman-teman sekelasnya di Sekolah Dasar Horton Park di Bradford, telah belajar bahasa Arab selama tiga tahun, yang merupakan inisiatif dari British Council untuk meningkatkan penguasaan bahasa asing di sekolah negeri.
Saleh Patel – salah seorang guru dari beberapa guru bahasa Arab yang mengajar full time di Sekolah Dasar Horton Park – meminta kepada para siswa untuk menghubungkan gambar yang terdapat pada kartu dengan kata yang benar dalam bahasa Arab.
Kemudian mereka diminta untuk menulis kalimat dalam bahasa Arab. “Saya merasa kesulitan,” kata siswa yang lain, “tapi aku mencoba sekuat tenaga.”
Meskipun mereka mengalami kesulitan karena Bahasa Arab ditulis dari kanan ke kiri, tetapi para siswa itu tetap bersemangat untuk belajar.
Proyek pembelajaran Bahasa Arab di sekolah-sekolah merupakan salah satu inisiatif yang diprakarsai oleh British Council, yang didorong oleh penelitian yang menilai bahwa Bahasa Arab sebagai bahasa asing kedua yang paling penting bagi masa depan (Spanyol dinilai yang paling penting).
Penelitian tersebut mengacu pada interaksi hubungan eksternal Inggris, mulai dari perdagangan, diplomatik, keamanan hingga pariwisata.
Berangkat dari riset tersebut, British Council pun kemudian memasukan program pengajaran bahasa Arab ke dalam kurikulum di sejumlah sekolah di Inggris.
“Ada lebih dari 300 juta penutur Arab di seluruh dunia, terutama di Timur Tengah dan Afrika Utara,” ujar Faraan Sayed, pejabat yang bertanggung jawab atas program pengajaran bahasa Arab di British Council, sebagaimana dilansir oleh The Independent, Ahad (12/7).
British Council telah mengeluarkan 10 daftar bahasa terpenting yang perlu dipelajari untuk kebutuhan di masa depan. Kesepuluh bahasa tersebut adalah Spanyol, Arab, Perancis, Mandarin China, Jerman, Portugis, Italia, Rusia, Turki dan Jepang.
Dalam delapan gugus sekolah di seluruh Inggris, sebanyak 1.000 siswa belajar bahasa Arab sebagai bagian dari kurikulum sekolah, sementara lebih 500 siswa lainnya belajar Bahasa Arab setelah makan siang atau di klub bahasa setelah selesai sekolah. Sekolah-sekolah ini antara lain di Belfast, Sheffield, Manchester, London (ada dua gugus), Barnstaple di Devon, Blackburn dan Bradford.
Di Manchester, Manchester Grammar School meminta beberapa murid dari Suriah untuk membantu mengajar bersama dengan seorang guru yang direkrut.
Bahasa Arab saat ini semakin meningkat popularitasnya di kalangan siswa di Inggris seiring dengan meningkatnya perolehan sertifikat GCSE sebesar 82 persen selama periode 2002-2012.
GCSE atau General Certificate of Secondary Education adalah sertifikat akademis khusus yang penilaiannya berdasarkan mata pelajaran tertentu yang diperoleh melalui ujian kualifikasi. Ujian ini biasanya diikuti oleh anak-anak berusia 15-16 tahun atau siswa SMP tingkat akhir di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara, serta di negara-negara yang merupakan bekas jajahan Britania Raya, seperti Australia dan Afrika Selatan.
Kembali ke Horton Park. Sekolah yang memiliki sekitar 400 murid itu, siswanya meningkat hampir dua kali lipat sejak Sarah Dawson mengambil alih sebagai kepala sekolah 19 tahun yang lalu. Dia antara mereka, anak-anak itu berbicara 36 bahasa di rumah.
Jika sistem pendidikan telah dikritik di beberapa daerah karena membiarkan pemisahan murid ke dalam kelompok ras dan agama yang berbeda, Horton Park adalah pengecualian. Baru-baru ini sekolah itu juga menerima siswa dari Eropa Timur.
“Kami berkembang setiap tahun. Kami tampaknya mendapatkan beberapa murid dari mana-mana,” kata Sarah Dawson.
Salah satu masalah yang dihadapi nantinya setelah lulus dari sekolah itu yaitu mungkin kurangnya kesempatan bagi siswa untuk melanjutkan studi mereka di sekolah menengah, karena hanya ada sedikit sekolah yang memberikan pelajaran bahasa Arab.
Namun, Mrs Dawson percaya bahwa pengalaman belajar bahasa Arab sebagai bahasa kedua akan tetap memberikan manfaat yang baik jika mereka harus memilih bahasa ketiga di sekolah menengah.
Di Indonesia yang mayoritas Muslim, tentu ini menjadi masukan bagi pemerintah untuk secara resmi menjadikan bahasa Arab sebagai pelajaran penting yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah-sekolah negeri.
(ameera/arrahmah.com)