BANDUNG (Arrahmah.com) – Rasanya jika satu kampung masuk Islam karena sebuah hadits adalah sebuah hal yang mustahil. Namun tidak sulit bagi Allah Al-Qadiir, yang Maha Menaqdirkan, untuk mewujudkannya. Sebagaimana yang dialami Syaikhuna Wahid Abdussalam Bali hafidzahullah dalam perjalanan dakwahnya di Afrika dan dilansir oleh Ustadz Muhammad Abdurrahman Al Amiry pada situs pribadinya, Kamis (9/7/2015).
Syaikh Wahid Abdussalam Bali hafidzahullah merupakan salah satu masyaikh besar dari Mesir yang selalu mengajak kaum muslimin untuk berpegang teguh kepada manhaj salaf. Beliau selalu mengajak orang-orang kuffar untuk masuk ke agama Islam yang murni.
Sudah tercatat di tahun lalu, bahwa 150.000 orang kafir dari Afrika masuk Islam melalui tangan dan dakwah beliau. 1500 desa di 10 negara afrika banyak yang masuk Islam di tangan beliau.
Beliau telah membangun 102 masjid, 1300 sekolah, membuat 107 sumur, menanggung 30 da’i arab, membuka 29 markaz Islam, memperbaiki 130 sumur.
Sebagian buku-buku beliau sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Allahu akbar wal hamdulillah.
Maka tak jarang beliau dijuluki sebagai penakluk benua Afrika abad 21.
Yang ajaib, sudah ratusan ribu orang-orang kuffar baik dari kristen katholik atau protestan ataupun orang yang tidak memiliki agama, masuk Islam melalui tangan dan dakwah beliau. Bahkan ada satu kampung yang mengucapkan syahadat (masuk Islam) hanya karena sebuah hadits.
Beliau menceritakan pengalaman beliau ketika berdakwah di sana, beliau berkata:
القرى هناك يا جماعة ليس فيها كهرباء ولا ماء. الناس يشربون من أين؟ من بئر. وطبعا البئر غال وهم فقراء جدا. نزل إخواننا ليس فيها بئر وقالوا لهم نحفر لكم بئراً. والحمد لله الطرمبة جمعت ماءا عذبا. وهذه القرية بعض المسلمين والباقي هم النصارى.
“Kampung disana wahai Jama’ah, tidak ada listrik maupun air. Dari mana mereka mimun air? Tentunya dari sumur. Dan pasti, sumur disana harganya mahal sedangkan mereka adalah orang-orang yang sangat miskin. Kemudian saudara-saudara kami (anggota syaikh Wahid Bali yang ikut dakwah bersama beliau) tinggal di sebuah kampung yang tidak memiliki sumur. Maka kami menawarkan: “Maukah kalian kami buatkan sumur bor?” Dan alhamdulillah. Sumur tersebut menghasilkan air yang jernih. Dan desa ini, kaum muslimin sebagaiannya saja dan sisanya orang-orang kristen”
فجاء النصارى إلى إخواننا وقالوا. هل ستأذنون لنا أن نشرب مع المسلمين. قالوا: طبعا. لماذا تسألون عن هذا السؤال؟ لان النصارى أو الكنيسة إذا حفرت بئرا تمنع المسلمين من الشرب منه. ولا يشرب منه إلا النصارى وإذا كان المسلم أراد أن يشرب فليتنصر.
“Maka datanglah orang-orang kristen kepada kami kemudian mereka berkata: Apakah kalian akan mengizinkan kami untuk meminum air bersama kalian? Maka kami berkata: Ya, tentu saja boleh. Kenapa kalian menanyakan pertanyaan ini? Orang-orang kristen berkata: Karena orang kristen atau sebuah gereja jika menggali sebuah sumur bor maka mereka akan melarang kaum muslimin untuk minum dari sumur tersebut. Dan tidak ada yang boleh minum dari sumur tersebut kecuali orang kristen. Dan jika ada orang muslim yang ingin minum maka dia harus masuk kristen terlebih dahulu”.
قلنا: نحن مسلمون وقال رسولنا وهو رسول الإسلام عليه الصلاة والسلام: المسلمون شركاء في ثلاث: في الكلإ، والماء، والنار وفي رواية: النَّاسُ شُرَكَاءُ فِي ثَلَاثٍ فِي الْمَاءِ وَالْكَلَأِ وَالنَّارِ. أسلمتم أو لم تسلموا فأنتم مشاركوا مع المسلمين في هذا الماء. نعم, نحن سندعوكم إلى الإسلام, لكن أسلمتم أو لم تسلموا فأنتم شركاء في هذا. الإسلام يعلمنا هذا.
“Kami berkata: Kami adalah orang Islam. Sedangkan Rasul kami dan dia adalah Rasul agama Islam shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda: “Kaum muslimin (dalam sebuah riwayat: seluruh manusia) memiliki hak yang sama dalam 3 perkara: Rumput, air, dan api” (HR. Abu Daud). Kalian masuk Islam atau tidak, maka kalian memiliki hak untuk minum bersama kami. Ya, kami tentu tetap berdakwah untuk kalian menuju agama Islam. Akan tetapi, kalian masuk Islam atau tidak, maka kalian tetap memiliki hak untuk minum bersama kami. Begitulah Islam mengajari kami”.
رجع النصارى إلى القرية وعقدوا مؤتمرا وتدارسوا الأمر وقالوا: هذا الدين دين عظيم. فأسلمت القرية مبكرا
“Kemudian orang-orang kristen pulang ke kampung mereka, kemudian mereka membuat sebuah seminar dan mempelajari sikap kaum muslimin kepada mereka. Lantas mereka berkata: Agama Islam ini adalah agama yang sangat agung. Maka satu kampung tersebut langsung masuk Islam”
(Selesai)
Maasya Allah, betapa hikmahnya dakwah beliau dan betapa bijaknya pandangan beliau. Pantas saja 150.000 orang orang masuk Islam karena bijaknya beliau. Memang jika sumur dibuat dengan biaya besar dan susah payah, maka boleh-boleh saja dijadikan keuntungan. Akan tetapi dari bijaknya beliau, beliau menjadikannya hak untuk semua orang dari kampung tersebut sesuai dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dan akhirnya mereka masuk Islam semuanya.
Semoga bermanfaat, wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.
(adibahasan/arrahmah.com)